ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah Yang Maha Dekat. Dialah Allah, Dzat yang senantiasa mengawasi dan memelihara alam semesta ini. Dialah yang menciptakan segala yang ada dan mencukupi segala kebutuhannya. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda nabi Muhammad Saw.
Saudaraku, Allah itu Maha Dekat. Akan tetapi ada yang menghalangi kita dari kedekatan dengan-Nya. Salah satu sebab penghalang itu adalah kita sangat sibuk dengan penilaian orang lain daripada penilaian Allah Swt. Ketika ngobrol, kita lebih sibuk mengatur intonasi, gaya, pilihan kata-kata, dengan tujuan agar lawan bicara kita tertarik dan mengagumi kita. Kita beli pakaian, kendaraan, berbagai aksesori, hanya demi dinilai bagus oleh orang lain.
Sikap seperti ini akan menodai hati, menghilangkan keikhlasan. Orang yang sibuknya hanya dengan penilaian manusia, ia akan cenderung munafik, sibuk membagus-baguskan topeng dan lupa untuk membaguskan isi. Padahal seharusnya kita lebih sibuk membagus-baguskan hati di hadapan penilaian Allah. Mungkin ucapan yang terlontar dari mulutnya sederhana, tapi karena tanpa dicampuri dusta, sombong, riya, sumah, maka Allah akan membuatnya bertenaga dan menginspirasi.
Bukan berarti kita tak perlu peduli pada penilaian manusia. Berpakaianlah dengan rapi dan wajar, bertuturkatalah dengan sopan dan tidak berlebihan. Tanya di dalam hati, apakah Allah suka pada sikap dan ucapan kita. Kita berpenampilan baik dan rapi saat berhadapan dengan orang lain adalah untuk menghormatinya, bukan untuk dipuji olehnya.
Mengejar penilaian orang lain akan membuat hati kita tidak tenang, jauh dari kebahagiaan. Capek karena penialain orang pasti akan beragam tergantung dari selera mereka. Dan, yang lebih mendasar adalah karena ketika kita hanya mengharap penilaian makhluk, sesungguhnya Allah mengetahuinya. Kita tidak mencari apa yang Allah sukai, kita hanya mencari penilaian orang. Dan ini tanda tidak ikhlas. Ketidakikhlasan akan membuat kita menjauh dari Allah Swt.
Allah Swt berfirman, "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya." (QS. Qof [50] : 16)
Inilah sikap yang tanpa terasa telah menjadi penghalang bagi kita untuk bisa dekat dengan Allah Swt. Bagaimana kita bisa dekat, jika kita sendiri bukan sibuk mendekati-Nya melainkan sibuk mengejar penilaian makhluk-Nya. Semoga kita terhindar dari sikap yang demikian. Cukuplah bagi kita penilaian Allah Swt. yang utama. WAllahualam bishshowab.[smstauhiid]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Penilaian Allah yang Utama : https://ift.tt/2Pe6TvNBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Penilaian Allah yang Utama"
Posting Komentar