ADA sebuah kitab berjudul "Shuwar Min Hayaat al-Taabi'iin" yang ditulis oleh Dr. Abdurrahman al-Basa. Terbacalah satu kisah pendek yang menyentuh jiwa, yakni tentang tawakkalnya seorang ulama besar bernama Syekh Hasan Basri. Tawakkal beliau kepada Allah mampu mengubah jalan drama hidup yang diduga pasti terjadi oleh banyak orang.
Ketika Hajjaj Al-Tsaqafi menjadi penguasa Irak, terkenal sekali karakter bengis dan arogan sang pemimpin ini. Tak segan-segan dia berbuat melampaui batas kewajaran. Hampir bisa dipastikan bahwa semua orang takut kepadanya. Bukan karena kewibawaannya melainkan karena kekejamannya. Namun, takut semacam ini tak berlaku bagi Syekh Hasan Basri. Beliau terang-terangan mengkritik Hajjaj dan melawannya melalui mimbar-mimbar pengajian. Demi kebenaran tentunya.
Kegiatannya mengkritik dan menghujat Hajjaj akhirnya terdengar juga oleh Hajjaj walau pada jaman itu tak ada media sosial canggih seperti saat ini. Hajjaj pun marah dan mengutus pasukannya menjemput Syekh Hasan Basri untuk dipenggal kepalanya. Bengis betul bukan?
Ketika Syekh Hasan Basri tiba, beliau melihat pedang dan cemeti telah dipersiapkan. Beliau menggerakkan bibirnya. Sepertinya beliau melafalkan doa. Lalu dibawalah beliau menghadap kepada Hajjaj. Keagungan wajah sebagai seorang mukmin dan kewibawaan sikap sebagai seorang alim terlihat sekali pada pribadi Syekh Hasan Basri ini. Bagaimana reaksi Hajjaj?
Di luar dugaan. Hajjaj menyambutnya dengan hangat dan mempersilahkan duduk. Hajjaj kemudian menanyakan banyak hal berhubungan dengan agama. Dijawab oleh beliau dengan jawaban pasti tanpa ragu sesuai dengan hakikat kebenaran. Hajjaj lalu berkomentar: "Ya Aba Sa'iid (Hasan Basri), Anda benar-benar tuan para ulama."
Saat Syekh Hasan Basri keluar, pengawan Hajjaj ikut membuntuti dan bertanya: "Syekh, Anda dibawa ke sini untuk dipenggal leher, lalu mengapa kok yang terjadi malah sebaliknya, Anda dihormati. Saya lihat saat engkau menghadap, engkau membaca sesuatu. Apa yang engkau baca?"
Dia begitu penasaran dengan doa yang dibaca oleh Syekh Hasan Basri yang mampu mengubah ancaman menjadi penghormatan, nasib tak enak menjadi enak. Lalu disampaikanlah doa pendek namun dahsyat yang dibacanya itu. Berdoalah dengandoa itu dan tawakkallah. Salam, AIM. [*]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Dahsyatnya Tawakkal yang Tumbuh dari Kepasrahan : https://ift.tt/2PFJ6ptBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Dahsyatnya Tawakkal yang Tumbuh dari Kepasrahan"
Posting Komentar