INILAHCOM, Jakarta - Ketua Umum MUI, KH Ma'ruf Amin menjelaskan soal video viran Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yang saat ini menjadi polemik.
Ma'ruf mengatakan video sambutan Kapolri Jenderal Tito Karnavian terkait NU dan Muhammadiyah diambil sekitar Februari 2017.
"Statementnya kalau tidak akhir 2016, awal Februari 2017, dalam rangka kesepahaman dia dengan saya di pesantren saya. Tidak ada masalah sih. Cuman ketika itu diputar sekarang, konteksnya jadi lain. Saya kira gitu," katanya di Gedung Balai Kartini, Rabu (31/1/2018).
Ra'is Am PBNU ini mengaku dengan adanya video itu tentu spontan akan membuat seluruh NU maupun Muhammadiyah geram. Sebab, dalam pidato Tito disinggung mengenai radikalisme.
Banyak ormas yang merasa tidak terima karena seakan Tito menampik peranya dalam pemberantasan radikalisme.
"Ya karena dia dipahami seakan-akan Kapolri menampikkan peran mereka, tentu mereka kan marah tapi setelah saya konfirmasi dan saya akurkan dengan konteks pembicaraan itu, dia tidak menampikkan. Dia akan bekerja sama dengan siapa saja dan mereka mengakui peran ormas lain di dalam proses kemerdekaan maupun mengawal dan menjaga keutuhan negara. Saya kira mereka akan paham," jelasnya.
Ia menegaskan isi pidato Tito dalam video yang beredar itu justru mendukung NU dan Muhammadiyah yang selalu berjalan dengan pemerintahan.
"Jadi merasa bahwa NU dan Muhammadiyah lah yang konsisten terus dalam bela pancasila dan negara, tanpa bermaksud menampikkan ormas-ormas yang lain," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua MUI Zainut Tauhid Sa'adi mengklarifikasi terkait surat terbuka dari KH Tengku Zulkarnain yang menyikapi pidato Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Surat tersebut dipastikan tak mewakili organisasi MUI melainkan atas nama pribadi Tengku Zulkarnain.
Tengku Zulkarnain menyikapi pidato Kapolri yang menyebut hanya NU dan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang bisa dirangkul untuk berperan dalam proses berdirinya negara Islam. Ormas Islam lain disebut Tito hanya berupaya untuk meruntuhkan Islam di Indonesia.
"Jjka petinggi NKRI sekelas Kepala Kepolisian Republik Indonesia masih bersikap seperti ini, kasihan ibu pertiwi dan akan menangislah para pejuang pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ujungnya dapat mengancam kesatuan dan persatuan NKRI," tulis Tengku Zulkarnain di dalam akun facebooknya.
"Nampaknya, Bapak Kapolri sangat perlu belajar lagi tentang sejarah Pergerakan dan Perjuangan Indonesia. Sikap dan pengetahuan anda tentang hal Ini sangat mengecewakan. Ada banyak Ormasy Islam di luar NU dan Muhammadiyah yang ikut berjuang mati matian melawan Penjajah di seluruh wilayah Indonesia dari Aceh sampai Halmahera," imbuh dia.
Ini potongan pidato Tito di Ponpes KH Maruf Amin
Perintah saya melalui video conference minggu lalu, 2 minggu lalu saat Rapim Polri, semua pimpinan Polri hadir, saya sampaikan tegas menghadapi situasi saat ini, perkuat NU dan Muhammadiyah. Dukung mereka maksimal.
Semua Kapolda saya wajibkan membangun hubungan dengan NU dan Muhammadiyah tingkat provinsi. Semua kapolres wajib untuk membuat kegiatan-kegiatan untuk memperkuat para pengurus cabang di tingkat kabupaten-kota.
Para kapolsek wajib, di tingkat kecamatan, bersinergi dengan NU dan Muhammadiyah. Jangan dengan yang lain.
Dengan yang lain itu nomor sekian. Mereka bukan pendiri negara, mau merontokan negara malah iya.
Tapi yang konsisten dari awal sampai hari ini itu adalah NU dan Muhammadiyah. Termasuk hubungan. Kami berharap hubungan NU dan Muhammadiyah juga bisa saling kompak satu sama lainnya.
Boleh beda-beda pendapat, tapi sekali lagi kalau sudah bicara NKRI, mohon, kami mohon dengan hormat, kami betul-betul titip kami juga sebagai umat muslim, harapan kami hanya kepada dua organisasi besar ini.
Selagi NU dan Muhammadiyah itu menjadi panutan semua umat Islam Indonesia, kita yakin negara kita tidak akan pecah seperti Siria, Irak, Libia, Mesir, tidak akan bergolak. Karena dua tiang ini jelas, ideologinya jelas, sangat pro-Pancasila.[jat]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Ketum MUI: Konteks Pidato Tito Berubah Saat Ini : http://ift.tt/2DPgbcnBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Ketum MUI: Konteks Pidato Tito Berubah Saat Ini"
Posting Komentar