Search

Terpopuler - 8 Kades di Jember Kembalikan Ambulans Desa

INILAHCOM, Jember - Delapan kepala desa di Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember, Jawa Timur mengembalikan ambulans desa kepada pemerintah daerah.

Mereka memilih menggunakan kendaraan pribadi untuk mengantarkan warga ke puskesmas.

Pengembalian dilakukan pada Selasa (23/1/2018) malam kemarin, setelah ada pesan WhatsApp dari pihak Puskesmas Sukowono agar mengembalikan semua ambulans desa. "Persoalannya waktu kami dipanggil ke pemerintah daerah untuk serah terima, ini diserahkan kepada kepala desa. Tapi berita acara ditandatangani kepala Puskesmas Sukowono," kata Kepala Desa Sukorejo Rudianto.

Rudianto menilai, ambulans desa seharusnya berada di bawah otoritas kepala desa bukan kepala puskesmas. "Setelah itu teman-teman (kades) ewuh pakewuh. Supir ambulans ditentukan Dinas Kesehatan. Setelah kami datangi, Dinkes mengatakan supir berasal dari (rekrutmen yang dilakukan) Pemkab Jember," kata pria yang juga menjabat Ketua I Asosiasi Kepala Desa Jember ini..

Rudianto mengatakan, sebelum ada ambulans desa, para kades sudah biasa membawa warga ke puskesmas atau rumah sakit dengan mobil pribadi.

"Itu pun bensin, akomodasi, dan niaya makan supir berasal dari uang pribadi kepala desa. Kok sekarang ini tahu-tahu ada ambulans desa, supir sudah dipersoalkan. Mestinya semua (supir) yang dulu mengabdi kepada masyarakat didahulukan, yang fasih mengendarai mobil," katanya.

Rudianto mendengar petunjuk pelaksanaan dan teknis soal penggunaan ambulans desa akan diedarkan pada pekan lalu. Namun hingga Selasa malam kemarin, ia belum menerima. "Kami belum tahu seperti apa juklak juknis. Kami cuma tahu supir ditentukan Dinas Kesehatan, sementara bensin ditanggung Puskesmas Sukowono," katanya.

Masyarakat, menurut Rudianto, sebetulnya terbantu dengan adanya ambulans desa. Namun penggunaannya terhadang persoalan seperti belum adanya plat nomor dan surat tanda nomor kendaraan.

"Kalau sudah ada mergency, masyarakat sekarat membutuhkan pertolongan, apa tidak boleh ambulance desa ini kami bawa?" katanya.

Selain itu, Rudianto mengeluhkan larangan menggunakan ambulans desa ke rumah sakit. "Scoop-nya hanya dari desa ke puskesmas," katanya.

Rudianto meminta agar tanggungjawab pengelolaan ambulans diserahkan kepada pemerintah desa. "Berikan kami kepercayaan. Semua semata-mata demi pelayanan. Saya demi Allah demi Rasul tak ada kepentingan lain-lain. Ini semata-mata penanganan tanggap darurat," katanya.

Pemerintah Kabupaten Jember sudah mengadakan 195 ambulans untuk 153 desa melalui katalog elektronik pada 2017. Sebanyak 53 desa lainnya akan digelontor ambulans tahun ini.

Namun akhirnya Dinas Kesehatan Jember beberapa waktu lalu memerintahkan agar ratusan ambulans desa yang belum memiliki surat tanda nomor kendaraan (STNK) dan plat nomor agar dikandangkan. Kepala Dinkes Siti Nurul Qomariah mengatakan, dari 195 unit ambulans desa yang sudah ada, baru 40 unit yang dilengkapi surat operasional lalu lintas.

Pengurusan surat untuk 155 unit lainnya membutuhkan waktu setidaknya satu bulan, karena baru diterima Pemerintah Kabupaten Jember pada akhir Desember 2017.[beritajatim]

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Terpopuler - 8 Kades di Jember Kembalikan Ambulans Desa : http://ift.tt/2rBfgKL

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Terpopuler - 8 Kades di Jember Kembalikan Ambulans Desa"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.