Terpopuler - Otto Mundur dari Tim Pengacara Gara-gara Novanto

INILAHCOM, Jakarta - Pengacara senior, Otto Hasibuan memutuskan mundur sebagai tim kuasa hukum Ketua DPR RI Setya Novanto yang terseret kasus dugaan korupsi proyek e-KTP di Komisi Pemberantasan Korupsi.

Otto menyerahkan surat pengunduran diri dari tim pengacara Novanto itu kepada KPK pada Jumat (8/12/2017). Alasannya, ada beberapa hal yang tidak bisa diungkapkan ke publik karena menjaga rahasia klien. Hanya saja, pada umumnya ketidaksepakatan itu terkait cara-cara penanganan suatu perkara.

Berikut hasil wawancara INILAHCOM dengan Otto Hasibuan via sambungan telepon:

Apa alasan yang mendasar Bapak mundur dari tim pengacara Setya Novanto?
Jadi kita sebenarnya mundur itu tidak ada kesepakatan antara kita sebagai lawyer dengan Setya Novanto tentang cara penanganan suatu perkara. Jadi kalau diantara kita belum ada kesepakatan tentang cara-cara menangani perkara itu, maka tentu itu kan tidak menguntungkan klien dan juga tidak menguntungkan lawyernya. Jadi itu lah yang menjadi dasar utama.

Daripada hal itu dapat merugikan kedua belah pihak, ya saya memilih tentunya untuk mundur. Karena bagaimana pun saya kan punya integritas, saya adalah profesi advokat yang bebas dan mandiri menentukan kehendak saya tentunya. Tidak bisa dipengaruhi oleh apapun, jadi itulah sebabnya saya lebih memilih untuk mundur.

Perbedaan antara lawyer dengan Setya Novanto apa sehingga Bapak memilih mundur?
Saya tidak bilang bahwa ada perbedaan, tapi tidak adanya kesepakatan.

Ketidaksepakatannya itu apa?
Ya banyak hal, secara umum saya katakan cara-cara penanganannya. Disitu tidak ada kesepakatan yang sama kita.

Salah satunya apa Pak? Apakah Pak Novanto sering bermanuver termasuk salah satu surat perlindungan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi)?
Ya bisa saja, tapi saya tidak mau detail karena bagaimana pun kan menyangkut rahasia klien dan internal. Tapi yang saya ingin maksudkan itu bahwa berbagai kesepakatan-kesepakatan itu tidak tercapai, kalau saya misalkan menginginkan penanganan ini mestinya seperti ini, hukumnya seperti ini ternyata dia menginginkan cara yang lain.

Banyak hal sebenarnya, tapi sulit sekali saya ungkapkan tentunya ya. Karena ini menyangkut rahasia-rahasia klien, jadi harus saya jaga juga.

Berarti keinginan Setya Novanto lebih (mohon maaf) bertentangan dengan integritas Bapak?
Ya saya tidak mau sampai sejauh itu, tapi intinya kesepakatan saya sebagai lawyer tentunya kan punya integritas, punya aturan main, punya pandangan hukum sendiri. Kita dalam menampilkan cara penanganan perkara itu tidak ada kesepakatan gitu loh, saya tidak mau mengatakan apakah saya yang punya benar atau dia yang punya benar, tapi yang pasti kita tidak sepakat.

Kalau saya kan tentunya sudah tahu punya aturan main sendiri. Itulah kalau kesepakatan ini tidak terjadi tentunya agak susah, itu akan menyulitkan saya juga dalam melakukan pembelaan kan.

Kesepakatan itu tidak ketemu antara Pak Otto dengan Pak Setya Novanto ya? Bukan dengan pengacara lain?
Bukan (dengan tim pengacara yang lain), tapi dengan Novanto.

Tapi dengan tim pengacara yang lain baik-baik saja?
Baik-baik saja, oke-oke saja semua, itu teman-teman saya semua kok. Maqdir teman baik saya, Fredrich sama kita bagus.

Ini kan jelang mau disidangkan karena berkas (Novanto) sudah dilimpahkan, kenapa baru sekarang mundurnya?
Ya karena seperti pertama kali waktu saya katakan, saya juga masuk perkara ini tidak mudah ketika ditawari jadi pengacaranya Pak Setya Novanto tidak langsung saya terima dan butuh waktu satu hari untuk berpikir. Jadi saya masuk pun tidak mudah saya pikirkan secara matang, nah kemudian mundur tentunya saya pikirkan secara matang juga.

Kenapa waktu masuk saya enjoy banget ya tidak ada masalah kan, bisa dilihat sendiri bagaimana saya begitu bersemangatnya menangani ketika masuk sampai beracara. Tapi ternyata ditengah jalan lama-lama kan kita berdiskusi lebih dalam, disitulah kesepakatan itu terjadi. Jadi dalam perjalanannya lah timbullah ketidaksepakatan itu, akhirnya kita mengambil keputusan untuk mundur.

Let's block ads! (Why?)