Terpopuler - PPP Tak Islah, Jokowi Bakal Rugi di 2019

INILAHCOM, Jakarta Kader muda PPP, Usni Hasanuddin menilai konflik internal partai berlambang Kabah yang belum juga damai antara M Romahurmuziy (Romi) dengan Djan Faridz akan berdampak pada pencalonan Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 termasuk juga para bakal calon anggota legislatif.

"Bahkan, kubu Djan Faridz mengancam untuk tidak mendukung Pemerintahan Jokowi. Tentu, ini berdampak kepada pencalonan kedua Jokowi nanti termasuk juga para calon anggota legislatif," kata Usni di Jakarta, Sabtu (23/12/2017).

Usni mengaku tidak bisa membayangkan ketika Pemilu 2019 nanti kedua belah pihak mendukung calon presiden yang berbeda, sehingga hal ini menjadi pertanyaan apakah itu tidak akan merugikan Jokowi di 2019.

"Suara kader PPP tidak satu suara. Satu kesana, satu kesini. Untuk rival Pak Jokowi nanti kan bisa ambil keuntungan suara umat Islam," ujarnya.

Bukan hanya itu, kata Usni, calon anggota legislatif (caleg) dari PPP juga berimbas bagaimana mereka bisa meyakinkan kepada konstituen jika ingin maju sebagai anggota DPR RI atau DPRD pada 2019 ditengah konflik internal tersebut.

"Bagaimana mereka menjawab pertanyaan masyarakat ketika ditanyakan, kok PPP tidak islah-islah, bagaimana mau membangun bangsa kalau internalnya saja sulit bersatu? Yang terjadi bukan dipilih malah ditinggalkan," jelas dia.

Menurut dia, PPP masih punya waktu sampai akhir tahun 2018 untuk membenahi, konsolidasi dan kembali pada khittah. Tentu, hal ini agar suara PPP bulat saat pemilu nanti.

"Sehingga, caleg nyaman, Pak Jokowi juga akan merasa aman karena tidak terpecah suara umat Islam. Apa sih yang dicari dari perpecahan, hanya mengguntungkan segelintir orang tapi merusak citra Islam dan PPP," katanya.

Usni berharap agar semua kader untuk segera islah, kemudian Pemerintahan Jokowi diharapkan untuk mengislahkan seperti halnya yang dilakukan pada Partai Golkar.[ris]

Let's block ads! (Why?)