Terpopuler - PT Sarana Menara Raih Kredit Bank DBS Rp350 M

INILAHCOM, Jakarta - PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menjelaskan anak usahanya mendapat fasilitas kredit dari PT Bank DBS Indonesia (DBS) senilai Rp350 miliar.

Kredit tersebut untuk anak usaha TOWR yaitu PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) yang 99,99% sahamnya dimiliki perseroan dan Bank DBS menyetujui The amenfing Aggreement pada 14 Desember 2017. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, akhir pekan lalu.
l
Kesepakatan tersebut memperbaharui revolving Loan facility agreement pada 11 Agustu 2015. Terakhir telah diubah dalam amandment letter pada 21 Juli 2017. Kesepakatan terebut antara iForte sebaai peminjam, Protelindo sebagai penanggung dan DBS Indonesia sebagai agen fasilitas dan pemberi pinjaman. Untuk iForte adalah anak usaha Protelindo dengan kepemilikan secara langsung oleh Protelindo seluruhnya.

Dengan kesepakatan ini iForte akan menambah jumlah fasilitas kredit dan memperpanjang jangka waktu pinjaman. Jumlah fasilitas pinjaman berulang sampai dengan Rp750 miliar. Jangka waktu 1 tahun sejak perubahan perjanjian pinjaman.

Ruang lingkup usaha TOWR adalah berusaha dalam bidang jasa kecuali jasa di bidang hukum dan pajak dan melakukan investasi pada perusahaan lain. Bidang usaha utama TOWR dan Anak Usaha adalah penyewaan menara dan pemancar. Saat ini, investasi utama Sarana Menara Nusantara Tbk adalah kepemilikan 99,999% atas saham yang beredar dari PT Profesional Telekomunikasi Indonesia ("Protelindo"), sehingga sebagian besar kegiatan usaha TOWR dijalankan oleh Protelindo.

Para pemegang saham TOWR yakni PT Sapta Adhikari Investama (pengendali) (32,72%). Untuk saham PT Sapta Adhikari Investama dimiliki oleh PT Tricipta Mandhala Gumilang sebesar 51% dan PT Caturguwiratna Sumapala sebesar 49%.

Harga saham TOWR pada penutupan Jumat (15/12/2017) berakhir di Rp4.150 per saham. Dalam setahun terakhir harga tertinggi saham TOWR di Rp4.590 per saham pada penutupan 21 Agustus 2017. Untuk harga terendah di Rp3.200 per saham pada penutupan 13 Januari 2017.

Let's block ads! (Why?)