SYEKH Khalil bin Ahmad berfatwa: "Anda harus lebih bersemangat mempelajari apa yang telah ada dalam dirimu dibandingkan dengan apa yang ada dalam kitab/bukumu."
Faktanya, ada banyak orang yang begitu bersemangat mencari tahu apa yang belum diketahuinya namun melalaikan apa yang telah diketahuinya. Orang yang seperti ini sepertinya berkeyakinan bahwa ilmu adalah apa yang diketahui dan dibicarakan atau diperdebatkan, bukan sesuatu yang diketahui dan diamalkan.
Mencari dan membaca banyak buku bukanlah aib, melainkan suatu kebaikan. Namun membiarkan apa yang diketahui hanya sebagai "barang yang dipamerkan" tanpa dimanfaatkan dalam amal nyata adalah sebuah aib yang sangat mungkin menggiring pelakunya pada arogansi yang menghancurkan. Ilmu atau pengetahuan yang bermanfaat adalah yang memiliki dampak positif nyata dalam kehidupan diri pemiliknya dan dalam kehidupan orang lain serta lingkungannya.
Dalam kitab "khalishah al-haqa'iq" disebutkan empat tanda pemilik ilmu yang bermanfaat, yang tak sekadar menjadi koleksi kepala: pertama, antara dirinya dan Tuhannya ada rasa takut; kedua, antara dirinya dan orang lain ada rasa cinta dan suka menolong; ketiga, antara dirinya dengan batinnya sendiri ada kesabaran; dan keempat, antara dirinya dan dunianya ada zuhud, yakni tidak tamak dan diperbudak dunia.
Bukanlah orang berilmu manfaat jika tak takut kepada Allah, tak mencinta serta tak suka membantu orang lain, tak mau bersabar dalam menjalani hidup sementara sabar itu adalah induk ilmu, dan tak bersikap qana'ah serta wara' atas urusan dunianya. Sekarang, tiba saatnya bagi kita untuk mengidentifikasi kuantitas dan kualitas ilmu yang kita miliki dengan menggunakan empat indikator tersebut di atas. Mari kita amalkan yang kita tahu, insyaAllah Allah akan ajarkan apa yang kita belum tahu. Salam, AIM. [*]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Sudah Berilmu Kita? Apa yang harus Kita Lakukan? : https://ift.tt/2AkFUvHBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Sudah Berilmu Kita? Apa yang harus Kita Lakukan?"
Posting Komentar