INILAHCOM, Jakarta - Anggota Dewan Penasehat Partai Gerindra, HR Muhammad Syafi'i mengatakan partainya sudah mengantisipasi isu yang akan dilakukan lawan Prabowo Subianto pada Pemilu Presiden 2019. Tampaknya, isu yang digunakan tidak jauh dengan pola Pemilu 2014 silam.
Diantaranya mengenai keterlibatan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo dalam penculikan aktivis 1998, dimana saat itu Prabowo menjabat sebagai Komandan Kopassus.
"Sebenarnya kan masyarakat sudah semakin bijak, kalau saja mereka tahu bahwa yang diculik-culik itu kan termasuk di dalamnya Desmon J Mahesa, Pius Lustrilanang. Mereka itu sekarang justru menjadi pimpinan-pimpinan teras di Gerindra yang dibesut oleh Pak Prabowo," kata Syafi'i kepada INILAHCOM, Rabu (25/7/2018).
Menurut dia, masyarakat harus diberi pemahaman bahwa kalau memang benar penculikan dilakukan oleh Prabowo itu untuk menyelamatkan anak-anak bangsa yang hebat-hebat dari kekejaman oknum lain yang kekuasaannya lebih tinggi dari Prabowo.
Saat itu, atasan Prabowo adalah Wiranto selaku Panglima ABRI yang sekarang menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam).
"Karena ternyata yang tidak diculik oleh Pak Prabowo sekarang sudah tidak ada lagi. Dan, yang diculik oleh Pak Prabowo justru sekarang menjadi Anggota DPR RI (Desmon), menjadi pengurus teras Partai Gerindra," ujarnya.
Dengan begitu, Romo Syafi'i menilai hal tersebut bukti bahwa Prabowo tidak pernah dengan kebencian atau menghilangkan kader bangsa yang hebat. Akan tetapi, justru mengamankan kader-kader bangsa dari kekejaman oknum yang pangkatnya lebih tinggi dari Prabowo memegang jabatan.
"Jadi, masyarakat sudah semakin paham lah ya," tandasnya.[ris]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Gerindra Antisipasi Soal Isu Penculikan Aktivis 98 : https://ift.tt/2AcM7diBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Gerindra Antisipasi Soal Isu Penculikan Aktivis 98"
Posting Komentar