Usai peristiwa tersebut deklarator gerakan #2019GantiPresiden berbicara tujuh poin
1. Sejak semalam (dini hari) kata Satpam lingkungan, ada dua motor mondar mandir tanpa plat nomor. Tidak terlalu mencurigakan karena tidak terlihat membawa benda-benda aneh
2. Keluarga kami pada dini hari terdengar bunyi suara benda jatuh agak keras. Anak-anak berpikir itu buah mangga yang jatuh di awning di atas garasi mobil, sehingga tidak sempat melihat keluar. Hampir tiap hari awning terkena mangga jatuh.
3. Kami baru sadar itu bom molotof berisi pertamax setelah ada petugas yang membersihkan taman setiap pagi. Ada 2 botol, satu pecah berantakan berbau bensin, satu tidak pecah krn tersangkut di tanaman jatuh ketanah, meski tdk pecah tercium bensin.
4. Alhamdulillah tidak ada yang terbakar, hanya bekas api sedikit di samping teras rumah. Bersyukur api tidak menyulut bensinnya. Petugas kepolisian alhamdulillah sigap sudah datang ditempat kami. Terimakasih
5.Ada wartawan bertanya apakah ini teror #2019GantiPresiden ?, saya jawab: kami tidak mau berspekulasi, yang pasti gerakan itu akan terus jalan dengan santun dan mendidik.
6. Saya mengajak semua pihak mari berpolitik secara sehat, jangan pakai cara2 kekerasan dan melanggar Pancasila dengan menyebarkan teror
7. Semoga kejadian ini bisa di usut tuntas, dicari pelakunya sampai dapat. Sehingga demokrasi di negeri ini berjalan dgn damai tanpa ada unsur teror dan fitnah.
Adapun 7 poin ini dikutip dari tulisan Mardani dalam akun Twitter resminya @MardaniAliSera Kamis (19/7/2018).
Sementara itu lewat akun Twitter Mardani pun ikut meminta maaf kepada seorang netizen yang menilai Mardani sebagai politikus tak bernyali lantaran terlalu reaktif.
"Politisi jaman now @MardaniAliSera mah cemen cemen ya.. baru juga dibom molotov ributnya minta ampun, belajarlah sama mas @MRomahurmuziy berapa kali rumahnya Jogja diobrak abrik setiap pemilu ORBA," tulis @herwatoe.
Mardani pun membalasnya dengan kommentar berikut ;
"Siap mas. Maafkan saya. Saya hanya menjalankan hak warga negara untuk melapor ke pihak berwenang atas teror. Jika itu suatu kesalahan mohon maaf," tulis Mardani.
]]> Baca Kelanjutan Inilah.com - Terpopuler : https://ift.tt/2zTMunMBagikan Berita Ini
0 Response to "Inilah.com - Terpopuler"
Posting Komentar