BERANGKAT pagi pulang petang, kadang pula pulang pagi. "Demi kehidupan" katanya. Iya, manusia bertarung dengan alam, bertarung dengan manusia dan bahkan bertarung dengan dirinya sendiri. Uang tak pernah tidur dan selalu saja ada cara memanggil manusia untuk terus begadang dan "berdagang."
Teringatlah saya pada pertanyaan sindiran pujangga lama: "Engkau terlahir dengan panjang badan seperempat meter. Engkau meninggal dengan panjang badan satu setengah meter. Apakah demi satu meter seperempat itu engkau rela menderita di akhirat kelak karena berebut sesuatu tanpa ikut aturan?"
Iya. Boleh kita bekerja keras, namun jangan sampai menghancurkan aturan. Ya, boleh kita terus bersemangat kerja, namun jangan sampai menghalalkan segala cara. Ya, boleh kita terus mengejar keinginan dan cita, namun ingat bahwa kita selalu juga dikejar ajal.
Berimbang dan seimbang adalah pilihan yang melegakan. Mengikuti aturan adalah keniscayaan yang diikuti para bijak. Bersabar dan bersyukur adalah hiasan hidup kesukaan manusia pilihan. Renungkan. Salam, AIM. [*]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Demi Satu Meter Seperempat Manusia Bertarung : http://ini.la/2422711Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Demi Satu Meter Seperempat Manusia Bertarung"
Posting Komentar