INILAHCOM, Jakarta - Asian Development Bank (ADB) menyetujui utang dibalut bantuan darurat $500 juta untuk membantu pembangunan kembali Lombok dan Sulawesi Tengah setelah bencana, beberapa waktu lalu.
Pinjaman ini akan menyediakan pendanaan sesegera mungkin bagi rencana aksi pemulihan dan rehabilitasi pemerintah yang diarahkan pada kebutuhan penting seperti tempat tinggal sementara, perlindungan sosial dan pelayanan sosial, serta pemulihan ekonomi melalui bantuan dana, skema perkreditan, dan program-program peningkatan keahlian.
"Paket bantuan komprehensif dari ADB akan menyediakan dukungan pembiayaan yang cepat dan fleksibel bagi pemerintah agar dapat memitigasi dampak buruk akibat bencana alam ini," kata Sona Shrestha, Direktur ADB untuk Divisi Manajemen Publik, Sektor Finansial dan Perdagangan Asia Tenggara dalam rilisnya kepada media di Jakarta, Selasa (20/11/2018).
"Modalitas pinjaman yang disalurkan dengan cepat akan memastikan bahwa pemulihan pasca-bencana dan pembiayaan rehabilitasi dapat dipenuhi tanpa mengganggu pengeluaran pembangunan ekonomi dan sosial yang lain dalam anggaran negara." tambahnya.
Pinjaman tersebut, yang dinamai Bantuan Darurat untuk Pemulihan dan Rehabilitasi dari Bencana yang Baru Terjadi (Emergency Assistance for Recovery and Rehabilitation from Recent Disasters), adalah bagian dari tanggapan ADB terhadap dua bencana alam yang melanda Indonesia, yaitu gempa bumi 7,0 Skala Richter (SR) di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Agustus 2018. Serta gempa bumi 7,4 Skala Richter (SR), serta tsunami di Sulawesi Tengah, pada September.
Kedua bencana itu menelan lebih dari 2.600 korban jiwa, melukai 18.000 orang, dan menyebabkan lebih dari setengah juta orang hidup dalam pengungsian. Perumahan dan infrastruktur publik mengalami kerusakan yang parah.
Bencana alam Sulawesi Tengah khususnya teramat parah karena gempa bumi memicu tanah longsor, tsunami, dan fenomena likuefaksi yang menyebabkan tanah padat kehilangan stabilitasnya. Kajian awal mengindikasikan kerugian sebesar $2,2 miliar di provinsi terdampak
Selain menimbulkan korban jiwa dan kehancuran harta benda, bencana tersebut akan berimbas besar pada kehidupan masyarakat yang terdampak. "Pertumbuhan kedua provinsi diperkirakan akan turun hingga separuh, lapangan pekerjaan akan menyusut, dan kemiskinan akan melonjak," ungkap Robert Boothe, spesialis manajemen publik ADB.
"Dukungan ADB akan membantu pemerintah memitigasi berbagai dampak tersebut, khususnya yang berimbas pada kaun perempuan, lanjut usia, dan kelompok rentan," imbuh Robert.
Pinjaman ini merupakan bagian dari serangkaian upaya tanggap bencana ADB. Pada Oktober 2018, ADB menyetujui hibah darurat senilai $3 juta yang berasal dari Dana Tanggap Bencana Asia Pasifik (Asia Pacific Disaster Response Fund) guna mendukung upaya pemerintah untuk memberi bantuan segera di Sulawesi Tengah.
ADB juga membantu pemerintah dengan bantuan teknis untuk kajian kebutuhan pasca-bencana dan perencanaan rekonstruksi. ADB juga sedang menyiapkan pinjaman proyek bantuan darurat senilai $500 juta untuk mendukung rekonstruksi dan relokasi infrastruktur kritis dalam jangka menengah.
Terakhir, ADB dan pemerintah sedang menyiapkan bantuan teknis untuk membangun kapasitas untuk menguatkan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan keuangan dari rencana rehabilitasi dan rekonstruksi tersebut.
ADB berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, sambil melanjutkan upayanya memberantas kemiskinan ekstrem. Didirikan pada 1966, ADB beranggotakan 67 negara. Di mana, 48 negara diantaranya berada di kawasan Asia dan Pasifik. Pada 2017, operasi ADB mencapai $32,2 miliar, termasuk $11,9 miliar dalam bentuk pembiayaan bersama (cofinancing). [ipe]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Benahi Daerah Eks Bencana, Pemerintah Ngutang ADB : https://ift.tt/2OUn8h0Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Benahi Daerah Eks Bencana, Pemerintah Ngutang ADB"
Posting Komentar