INILAHCOM, Jakarta - PT Inalum (Persero) ditunjuk sebagai induk holding industri pertambangan. Inalum membawahi tiga perusahaan BUMN tambang yang sudah tercatat di lantai bursa efek Indonesia, yakni PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk dan PT Timah Tbk.
General Manager Sumber Daya Manusia Inalum, Moh. Rozak Hudioro, menjelaskan, meski Inalum tidak bergerak di bidang tambang namun Inalum adalah perusahaan yang bergerak di industri pertambangannya.
Selama ini, Inalum mengolah bauksit yang diimpor dari Australia untuk dijadikan alumina dan direduksi menjadi alumunium. "Kalau kita bisa kerjasama dengan Antam, ketergantungan (impor bahan baku bauksit) bisa terputus," jelas Rozak di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, Selasa (5/12/2017).
Sementara itu, lanjut dia, Inalum memproduksi alumunium batangan yang merupakan bahan baku hilir. Namun, Inalum ingin ada nilai tambah. "Kita bikin pabrik aloy, bilet, ini harganya lebih tinggi. Kita juga bisa bikin blok mesin, dan velg," terangnya.
Jadi, lanjut dia, dengan adanya holding diharapkan yang tadinya Inalum hanya 260 ribu ton per tahun bisa menjadi 300 ribu ton per tahun. "Langkah kedua, kita bangun smelter baru jadi bisa 500 ribu ton. Di tahun 2022 nanti kita tingkatkan jadi 1 juta ton. Karena kebutuhan dalam negeri masih besar," ujarnya. [hid]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Inilah Keuntungan Inalum Jadi Induk Holding : http://ini.la/2422509Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Inilah Keuntungan Inalum Jadi Induk Holding"
Posting Komentar