INILAHCOM, Jakarta - Untuk pekan ini, IHSG kemungkinan masih berpotensi melanjutkan penguatannya di awal perdagangan, seiring reboundnya bursa saham AS pada akhir pekan lalu.
Menurut praktisi pasar modal, Stefanus Mulyadi Handoko, IHSG pekan akan mencoba untuk bertahan di level 5.700 sebagai level support psikologis. "Dan jika kenaikan masih dapat berlanjut, maka IHSG berpeluang menguat setidaknya menutup gap yang terbentuk saat terjadi penurunan tajam pada kamis pekan lalu, yang saat ini berada di kisaran 5.788-5.798 sebagai level resistance," katanya, Minggu (15/10/2018).
Pelaku pasar akan mencermati rilis data ekspor-impor dan neraca perdagangan bulan September pada awal pekan besok. Data ini sangat penting. Sebab, apabila kembali mencatatkan defisit perdagangan dalam julmlah besar, maka rupiah akan kembali tertekan dan IHSG akan cenderung terkoreksi lagi.
Sementara dari luar negeri, data dan agenda ekonomi penting yang akan menjadi perhatian dari para pelaku pasar pada pekan ini. Senin 15 Oktober 2018, Rilis data penjualan ritel AS.
Selasa 16 Oktober 2018, Rilis data inflasi China, Rilis data pekerjaan dan pendapatan Inggris. Rabu 17 Oktober 2018, Rilis data inflasi Inggris, Rilis data cadangan minyak AS dan Laporan meeting The Fed.
Kamis 18 Oktober 2018, Rilis data pekerjaan Australia, Rilis data perdagangan Jepang dan Pernyataan Ketua Bank Sentral Jepang (BOJ) Kuroda, Rilis data penjualan ritel Inggris, EU Economic Summit. Jumat 19 Oktober 2018, Rilis data inflasi Jepang, Rilis data GDP China, Pernyataan Ketua BOJ Kuroda, Pernyataan Gubernur Bank Sentral Inggris (BOE) Carney.
"Pergerakan IHSG awal pekan besok (ini) akan dipengaruhi oleh rilis data neraca perdagangan September 2018. Data ini akan mempengaruhi nilai tukar rupiah dan juga IHSG. Sehingga apabila datanya memburuk akan menyebabkan investor cenderung menahan diri untuk melakukan pembelian," jelasnya.
"Terlebih lagi masih banyak ketidakpastian dan sentimen negatif dari kondisi global. Selama Fed rate masih cenderung naik, serta AS dengan China belum mencapai kesepakatan perjanjian perdagangan, maka bursa saham dunia masih sangat rentan dan volatile. Di samping itu secara teknikal, IHSG masih downtrend dalam jangka pendek dan berpotensi melemah lagi apabila gagal breakout level resistance 5.850."
Baca Kelanjutan Terpopuler - Apa Andalan IHSG Biar Bisa Bertahan? : https://ift.tt/2IURfDuBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Apa Andalan IHSG Biar Bisa Bertahan?"
Posting Komentar