INILAHCOM, Jakarta - Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir beberapa waktu terakhir kerap menuliskan pendapatnya tentang rasa cinta tanah air yang berlebihan. Haedar menuliskan buah pikirannya tersebut melalui akun twitternya @HaedarNs.
Pada Minggu (28/10) lalu, Haedar menuliskan, jika rasa nasionalisme yang berlebihan tersebut salah kelola, maka dapat menimbulkan dampak negatif, seperti yang pernah terjadi pada Perang Dunia I dan II.
Cinta berlebihan disertai ekslusivitas yang menutup diri akan rasa ketanah-airan jika salah kelola dapat memupuk benih nasionalisme yang ekstrem sebagaimana tumbuhnya ideologi ultra-nasionalisme di Italia, Jerman, dan Jepang pada era Perang Dunia I dan Perang Dunia II.
Haedar Nashir (@HaedarNs) October 29, 2018
Masih didalam cuitannya, Haedar mengatakan, jika rasa cinta tersebut
mengandung cemburu buta dan kehilangan rasionalitas, maka akan memandang orang lain sebagai ancaman dan musuh negara hanya karena berbeda ekspresi cinta kepada Indonesia.
Cinta yang mengandung cemburu buta sekaligus kehilangan rasionalitas, akan memandang orang lain sebagai ancaman dan musuh negara hanya karena berbeda ekspresi cintanya kepada Indonesia. Indonesia seakan miliknya sendiri, orang lain dianggap penumpang gelap.
Haedar Nashir (@HaedarNs) October 29, 2018
Bahkan Haedar mengingatkan hal tersebut juga tertuang didalam Al-Qur'an surah at-Taubah Ayat 24. Haedar menilai akan sangat rugi jika ada umat Islam nekat dengan meluruhkan iman yang jernih dan mengoyak keutuhan ukhuwah dengan saudara seiman demi cinta Tanah Air yang berlebihan. Padahal lanjut dia, Islam mengajarkan, sebaik-baik urusan yaitu yang bersifat tengahan.
Padahal, Islam mengajarkan, sebaik-baik urusan ialah yang bersifat tengahan. Lalu, mengapa mesti mengambil jalan radikal untuk mencintai Indonesia dalam sangkar besi ultra-nasionalisme yang usang?
Haedar Nashir (@HaedarNs) October 29, 2018
Menanggapi cuitan Haedar, para warganet pun berspekulasi bahwa cuitan tersebut berkaitan dengan aksi oknum ormas Banser yang beberapa waktu lalu membakar bendera bertuliskan kalimat tauhid. Seperti akun Sardiridwan78.
Sepertinya ada yg mengganjal dihati Pak Yai, setelah pertemuan dengan @Pak_JK kemarin
Ridwan Sardi (@sardiridwan78) October 29, 2018
Kalo saya lihat, bagi mrk bukan cinta tanah air yg berlebihan tapi sdh terlalu overdosis fanatisme thd ormasnya. Lihat saja, pengajian yg tdk sepaham dg mrk dibubarkan, ulama&tokoh yg tdk dukung 2 periode diusir, bendera tauhid pemersatu umat islam dibakar.#OverdosisFanatikOrmas
sebastian (@sebasti48180093) October 29, 2018
Meski begitu, ada pula warganet yang menyarankan agar Haedar berdiri di tengah dan tidak memihak kelompok manapun. Seperti saran dari akun dibawah ini.
Pak haidar saya selama ini mengagumi bpk sbg ketum muhammadiyah yg lbh moderat daripada sebelumnya, krn anda lbh santun dan tdk gampang terprovokasi.
Setyo Haryono (@Setiyo165) October 29, 2018
Dan di tengah kondisi negara kacau spt ini seharusnya statement bpk tdk memihak kpd kelompok manapun
Dari sekian banyak komentar akan cuitannya, Haedar pun tidak mengamini apakah cuitannya tersebut dimaksudkan terkait insiden pembakaran bendera berkalimat tauhid, ataupun berkaitan dengan insiden lainnya seperti pengusiran sejumlah ulama maupun pelarangan pengajian diberbagai daerah. [fad]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Haedar: Jangan Cinta Tanah Air Berlebihan : https://ift.tt/2JtzlrJBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Haedar: Jangan Cinta Tanah Air Berlebihan"
Posting Komentar