Terpopuler - Di Mana Allah dalam Hati Kita?

SAYA senang sekali membaca kitab Hilyatul Awliya' sesenang saya membaca Karaamaatul Awliya' dan Thabaqaat al-Sufiyah. Membaca kisah orang shalih membuat jiwa tenang dan bersemangat untuk kembali kepada Allah. Ada beragam kisah untuk bermacam bidang kehidupan yang bisa dijadikan teladan. Namun ada pula yang sepertinya sulit ditiru kita. Misalnya adalah yang di bawah ini.

Suatu malam, Amr bin 'Utbah bin Farqad melaksanakan shalat. Tiba-tiba terdengar suara auman harimau. Orang-orang yang ada di sekitarnya lari tunggang langgang. Sementara Amr tetap saja shalat dengan tenang. Setelah harimau itu menjauh dan setelah Amr selesai melaksanakan shalat, mereka bertanya kepada Amr apakah tidak takut harimau. Dia menjawab: "Aku malu kepada Allah untuk takut kepada selainNya." (Hilyatul Awliya' juz 2 hal. 40)

Sekarang bayangkan kalau kita sedang shalat lalu ada binatang buas mendekat kepada kita, apakah yang akan kita perbuat? Atau bayangkan hal-hal yang lebih riil antara takut kepada Allah dan takut kepada atasan, antara takut kehilangan ridla Allah dan takut kehilangan dagangan. Lalu, di manalah posisi Allah dalam hati kita?

Hidup cuma sebentar. Isinyapun adalah ujian. Balasan akan baiknya nilai dalam ujian di dunia ini ada di akhirat kelak. Jangan pongah dan sombong saat berjaya, karena jaya kini adalah ujian. Jangan stress dan sedih dengan banyaknya musibah serta derita, karena inipun adalah ujian sementara. Hasilnya bisa dilihat saat pelulusan. Semoga lulus dengan predikat HUSNUL KHATIMAH. Salam, AIM. [*]

Let's block ads! (Why?)