Terpopuler - Memahami Agama dengan Benar Butuh Seorang Guru

STATUS saya kali ini adalah kutipan dawuh ulama: "Belajar tanpa berpikir adalah sebuah musibah. Berpikir tanpa belajar adalah musibah yang lebih besar." Carilah guru, belajarlah dan berpikirlah bersama.

Dalil-dalil agama, al-Qur'an dan al-Hadits, tidak bisa dipahami hanya dengan cara membaca terjemahannya. Ada ilmu khusus untuk memahaminya. Ada ayat-ayat yang "sepertinya" berbeda satu dengan yang lainnya. Ada pula hadits yang "sepertinya" bertentangan dengan ayat al-Qur'an. Ada pula hadits yang satu dengan yang lainnya yang berbeda. Yang manakah yang harus diamalkan?

Orang yang tak paham ulumul Qur'an (ilmu-ilmu al-Qur'an) dan ulumul Hadits (ilmu-ilmu Hadits) serta ushul fiqh (metodologi hukum Islam) akan kesulitan menjawab pertanyaan saya tadi. Itu baru satu pertanyaan sederhana.

Ayat al-Qur'an itu banyak, hadits pun jumlahnya banyak. Tahu makna satu hadits tidak boleh menghakimi orang lain yang berbeda paham. Ada banyak hadits lainnya yang belum diketahui. Ada kajian istinbath al-ahkam, nasikh mansukh, tarjih marjuh dan lain sebagainya. Belum belajar itu kan?

Carilah guru agama yang paham betul tentang agama. Tanyakan dulu apakah sang guru paham bahasa Arab dan paham ilmu-ilmu alat untuk memahami teks-teks agama. Berpikirlah bersama-sama biar tidak kesasar alias tersesat, menganggap diri di jalan yang benar padahal yang dilaluinya adalah jalan yang salah. Mari mencari guru, mari kita berguru dan mari kita semangat menjalani jalan yang benar. Salam menyambut Idul Fithri, AIM. [*]

Let's block ads! (Why?)