SALAH satu babak terindah kehidupan kita adalah saat kita memiliki urusan, masalah, atau kepentingan lalu ada orang yang datang berkata: "aku siap membantumu, urusanku dengan diriku sendiri sudah aku selesaikan."
Saat seseorang sudah selesai urusannnya dengan dirinya sendiri, biasanya dia ikhlas dan serius dalam membantu dan tanpa motif untuk kepentingan diri sendiri lagi. "I am done with myself, what can WE do together?"
Mencari orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri itu sulit. Motif keuntungan ekonomi dan kompetisi gaya hidup kadangkala menjadi penyebab utama seseorang belum bisa menyudahi urusan dengan dirinya sendiri. Saat seperti ini, seseorang memantas-mantaskan diri untuk menjadi "sesuatu" walau sebenarnya tak pantas.
Berkaca atau bercermin adalah langkah pertama yang harus dilakukan untuk bisa muhasabah dengan baik. Muhasabah adalah self detection of our own impurities, kehendak dan kemampuan diri untuk mendeteksi kekurangan-kekurangan kita. Untuk apa? Untuk perbaikan diri dan untuk melihat kepantasan diri untuk posisi yang tepat dalam hidup ini.
Teringat kata kakek di kampung saat panen tembakau: "Orang itu, kalau ingin aman dan nyaman, harus lulus TK, SD, SMP dan SMA. TK adalah Tahu Kondisi, SD adalah Sadar Diri, SMP adalah Sadar Mengenai Posisi dan SMA adalah Sadar Mengenai Akibat."
Mari kita belajar dan berusaha menyelesaikan urusan dengan diri kita sendiri. Semoga setelah itu kita bisa bekerja sama menyelesaikan urusan kita bersama dan urusan orang lain. Salam, AIM. [*]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Selesaikan Urusan Sendiri, Baru Masalah Orang Lain : https://ift.tt/2t9fE0HBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Selesaikan Urusan Sendiri, Baru Masalah Orang Lain"
Posting Komentar