INILAHCOM, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Kartika Wirjoatmodjo berharap Bank Indonesia (BI) tak terlalu agresif dalam menaikkan suku bunga.
Meskipun bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve, bakal menaikkan suku bunga dua kali lagi di tahun ini. "Ada ekspektasi dari investor bahwa negara berkembang harus mengikuti, mungkin rasanya negara berkembang akan mengikuti dengan cara yang tidak harus agresif sekali," kata Tiko, sapaan akrab bos BMRI ini di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Tiko menambahkan, BI memiliki berbagai instrumen kebijakan guna merespons kebijakan Fed yang menaikkan bunga empat kali tahun ini. Namun dirinya enggan mengira-ngira apakah BI juga akan kembali menaikkan suku bunganya setelah kenaikan dua kali bulan lalu.
"Tergantung kita lihat suasana pasarnya. Kalau saat ini kan suasana pasarnya cukup tenang. Dengan elemen yang diberikan Pak Perry dan juga strategi mengelola keseimbangan kemarin rasanya pasarnya sudah cukup. Mungkin belum ada keperluan mendesak (menaikkan suku bunga)," jelas dia.
Sementara itu, perbankan belum melihat adanya kemungkinan kenaikan suku bunga dana maupun kredit dalam waktu dekat ini. Tiko mengakui kebijakan BI yang juga dipengaruhi kondisi global akan menentukan arah suku bunga bank ke depannya.
"Dalam jangka pendek (bunga) kredit belum perlu naik tapi mungkin special rate deposito setelah Juni. Kalau rupiah 5,75 persen dan dolar 2,5 persen. Sementara (bunga kredit) belum, kita mengorbankan margin dulu, margin turun dulu enggak apa-apa," pungkasnya. [tar]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Bankir Minta BI Jangan Obral Suku Bunga Acuan : https://ift.tt/2K4SxyYBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Bankir Minta BI Jangan Obral Suku Bunga Acuan"
Posting Komentar