SYEKH Muhammad Yunus berkata: "Aku tidak pernah melihat sesuatu yang lebih berguna bagi hati ini dibandingkan dengan mengenang orang-orang shalih." Iya, benar. Mengenang orang-orang-orang shalih, mendengar atau membaca kisah hidup mereka amatlah menenteramkan jiwa, memotivasi diri untuk lebih dekat kepada Allah dan tidak gelisah dengan urusan duniawi.
Maka benar sekali yang dinyatakan oleh Syekh Abul Harits Al-Muhasibi dalam kitabnya Risalatul Mustarsyidin bahwa rahmat Allah diturunkan saat orang-orang shalih disebut dan diceritakan. Salah satu bentuk rahmatNya adalah ketenangan jiwa, kedamaian hati dan semangat meneladani mereka.
Itu baru tentang mendengar atau membaca kisah mereka. Lalu bagaimana dengan melihat dan berkumpul dengan orang-orang shalih? Tentu saja hikmah dan rahmatnya lebih besar lagi. Itulah mengapa dalam banyak kitab akhlak disebutkan tentang besarnya pahala memandang wajah orang-orang alim. Duduk dengan mereka akan mampu menghalau kegalauan jiwa. Tak jarang masalah kita terpecahkan karena kita duduk bersama orang-orang shalih dan berilmu.
Mungkin ada yang mau mendebat uraian di atas dengan berkata bahwa dirinya semakin galau dan sedih saat membaca, mendengar tentang atau berkumpul dengan orang-orang shalih. Jawaban saya mengutip Imam Bushiri adalah: "Hanya mata yang sakit yang mengingkari indahnya sinar mentari, hanya mulut atau gigi yang sakit yang mengingkari segarnya air." Salam, AIM. [*]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Senang Berkumpul dengan Siapa? : https://ift.tt/2KvXLDQBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Senang Berkumpul dengan Siapa?"
Posting Komentar