INILAHCOM, Jakarta - Kedatangan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignatius Jonan ke Amerika Serikat dan bertemu CEO Freeport McMoran Richard Adkerson mengundang kecurigaan.
Demikian dikatakan oleh Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara terkait kedatangan Jonan untuk kelanjutan operasional tambang Freeport yang ada di tanah Papua itu.
"Jangan-jangan ada apa-apa (pertemuan yang dilakukan) disana (AS) bisa mengundang kecurigaan, ada sesuatu dibalik negosiasi disana," kata Marwan dalam sambungan telepon, Jakarta, Jumat (29/6/2018).
Menurut dia, idealnya peremuan itu dilakukan di Indonesia. Sebab, kata dia, yang punya kepentingan besar dalam kelanjutan dari operasional tambang itu adalah AS, meskipun dalam negeri juga ada kepentingan disana.
"Negosiasi harus disini minimal di tempat negara lain. Bukan di AS. Kalau kita kesana merendahkan martabat sendiri," kata dia.
Sekedar informasi saja, Menteri ESDM Ignasius Jonan sengaja berkunjung ke Amerika Serikat (AS) untuk bertemu CEO Freeport McMoran, Richard Adkerson. Dalam pertemuan terbatas yang dikemas dengan jamuan makan siang ini, keduanya membahas kelanjutan operasional tambang Freeport yang berada di Papua. Hadir dalam kesempatan ini, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas.
Usai pertemuan, Jonan menuturkan hasilnya. "Kesepakatan semua sudah selesai, yaitu soal kepastian usaha dan management control. Akuisisi juga sudah sepakat selesai, tinggal legal documentation dan Inalum cari pinjaman," kata Jonan dikutip dari CNBC Indonesia, Kamis (28/6/2018).
Mengingatkan saja, pemerintah menargetkan divestasi 51% saham Freeport bisa rampung bulan ini. Semula, pemerintah berencana divestasi dilakukan dua tahap, yakni mengakuisisi saham Rio Tinto di tambang Grasberg, Papua, terlebih dulu. Belakangan, skema ini berubah menjadi satu tahap.
Jonan menjamin, proses divestasi Freeport masih sesuai rencana, dan bisa diselesaikan pada Juni ini. "Besok Pak Tony pulang, saya instruksikan kolega saya selesaikan dokumentasinya," kata dia.
Terkait berapa nilai valuasi yang disepakati pemerintah dengan Freeport, Jonan dan Freeport bungkam saja. "Nilai masih rahasia," kata Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas.
Hanya dikatakan Jonan, pemerintah dan Freeport akan membentuk joint venture yang sehat dan menyusun target bersama hingga 2041. Namun, tak dijelaskan secara detil keisitimewaan pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas di Freeport. [ipe]
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Jonan Kongkow Sama Big Bos Freeport, Mencurigakan"
Posting Komentar