Terpopuler - PKS Nilai Jokowi Baru Sadar Jadi Pemimpin Umat

INILAHCOM, Jakarta - Presiden Jokowi terkesan baru menyadari menjadi pemimpin seluruh unsur masyarakat Indonesia. Mengingat selama ini Jokowi dinilai hanya terkesan mengakui ormas islam tertentu seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.

"Mungkin Pak Presiden Jokowi baru menyadari bahwa beliau adalah presiden bagi semua orang, bagi yang kontra maupun yang pro. Baru menyadari H-1 tahun jelang pilpres," kata Ketua Departemen Politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Pipin Sopian kepada INILAHCOM menanggapi pertemuan Jokowi dengan tokoh Perkumpulan Alumni (PA) 212.

Dia memprediksi pertemuan yang diinisiasi oleh pihak Presiden Jokowi itu sebagai upaya mendongkrak eletabilitas orang nomor satu di Republik Indonesia tersebut.

"Apa yang dilakukan pak Jokowi adalah salah satu respon dari tingkat elektabilitasnya yang semakin menurun, jadi dari survei-survei kecuali survei Kompas masih di bawah 50 persen ada 44 persen," tuturnya.

Pipin menambahkan posisi Presiden Jokowi saat ini masih belum aman, maka dia bakal terus melakukan berbagai upaya guna mendongkrak elektabilitasnya menjelang Piplres 2019.

"Makanya beliau keliling kemana-mana membawa sembako kemudian bersikap seperti orang yang tegas dalam berbicara, itu bagian dari ikhtiar beliau menaikan elektabilitas," tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi dikabarkan mengundang sejumlah Ulama dan tokoh Persatuan Alumni (PA) 212 ke Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/4/2018).

Dalam pertemuan ini hadir enam tokoh PA 212, di antaranya Ketum Parmusi H Usamah Hisyam, Ketum GNPF Ulama H Yusuf Martak, Ketum PA 212 Ustadz Slamet Maarif, Dewan Syuro Adz Dzikro KH Rouhdul Bahar, Sekjen FUI KH Muhammad Al-Khaththath dan Ketum FPI KH Ahmad Sobri Lubis.

Adapun pertemuan itu mendadak jadi buah bibir publik ketika beredar sebuah foto berisikan Jokowi bersama para tokoh 212 itu beredar ke publik. Mengingat selama ini PA 212 terkesan selalu mengkritisi pemerintahan Jokowi.

Baik Presiden Jokowi dan pihak PA 212 pun telah mengakui adanya proses pertemuan tersebut.[jat]

Let's block ads! (Why?)