INGATKAH akan kisah kehidupan keluarga Nabi Ibrahim? Tepatnya saat Nabi Ibrahim diperintah untuk menyembelih puteranya yang bernama Ismail? Nabi Ibrahim menyampaikannya kepada puteranya itu, meminta perkenannya dan menanyakan pendapatnya. Ismail menjawab dengan senyum, mengiyakan apa yang ayahandanya sampaikan. Ismailpun tetap hidup dan menjadi mulia.
Ingatkah pada kisah keluarga Nabi Nuh? Tepatnya saat hujan tak berhenti mengguyur bumi dan banjir sudah menampak mengancam kehidupan? Nabi Nuh mengajak anaknya untuk ikut bersamanya masuk ke dalam perahu agar tetap hidup dan selamat. Anaknya menolak dan mencari jalan selamat sendiri. Anak itupun mati mengenaskan.
Dua model anak, yang satu taat setaat-taatnya dan yang satunya membangkang semembangkang-membangkangnya. Dua-duanya adalah anak nabi pilihan. Apa makna kisah tadi? Ternyata, orang tua yang baik belum tentu memiliki anak-anak yang semuanya baik. Namun yang jelas, orangvtua yang baik adalah selalu berupaya mempersembahkan yang terbaik kepada anak-anaknya.
Sudahkah kita mempersembahkan yang terbaik kepada anak-anak kita? Yang terbaik bukan berkaitan dengan kecantikan tubuh dan kemachoan badan, melainkan berkaitan dengan keindahan hati dan kekuatan iman. Yang terbaik bukan berkaitan dengan isi perut, melainkan berkaitan dengan isi hati.
Sebagai anak, sudahkah kita menjadi anak yang shalih? Sedahkah kita taat setaat Ismail? Ataukah kita senang membangkang bagai anak Nabi Nuh? Wa al-'iyadzu bi Allah. Mungkin ada yang berkata bahwa semuanya telah terlambat karena orang tuanya sudah meninggal. Tidak, tidak terlambat. Ada banyak yang masih bisa kita lakukan atas nama ketaatan kepada orang tua kita, untuk membahagiakan mereka di alam kuburnya. Salam, AIM. [*]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Dua Model Bertolak Belakang Sebagai Renungan : https://ift.tt/2EXzvE4Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Dua Model Bertolak Belakang Sebagai Renungan"
Posting Komentar