INILAHCOM, Jakarta - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddiq menilai pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tokoh Persatuan Alumni (PA) 212 sebagai upaya mencegah polarisasi massa seperti saat Pilkada DKI 2017 di Pemilu 2019.
Mengingat gerakan 212 kala itu gencar melakukan aksi damai mendesak aparat menangkap mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait kasus penodaan agama.
"Kalau pertemuan itu saya lihat sih baik-baik saja. Kalau saya sih melihatnya seperti itu (tidak terjadi polarisasi seperti Pilkada DKI)," kata Mahfudz, kepada INILAHCOM, Rabu (24/4/2018).
Menurut Mahfudz, langkah PA 212 memenuhi undangan pertemuan dengan Jokowi menunjukkan bahwa Gerakan 212 merupakan entitas umat yang sifatnya terbuka dalam berkomunikasi dan berdialog dengan siapapun.
Namun, lanjut dia, yang menjadi persoalan ketika dokumentasi foto pertemuan yang konon katanya tertutup itu tersebar ke publik oleh orang tidak dikenal, tentu akan menimbukan persoalan baru.
"Nah ini yang menjadi tanda tanya maksudnya apa? Ketika pihak Istana menginginkan pertemuan itu tertutup bahkan tak boleh bawa handphone. Saya menduga ada pihak yang sengaja," tuturnya.
Presiden Jokowi dikabarkan mengundang sejumlah ulama dan tokoh Persatuan Alumni (PA) 212 ke Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/4/2018).
Dalam pertemuan ini hadir enam tokoh PA 212, di antaranya Ketum Parmusi H Usamah Hisyam, Ketum GNPF H Yusuf Martak, Ketum PA 212 Ustadz Slamet Maarif, Dewan Syuro Adz Dzikro KH Rouhdul Bahar, Sekjen FUI KH Muhammad Al-Khaththath dan Ketum FPI KH Ahmad Sobri Lubis.
Adapun pertemuan itu mendadak jadi buah bibir publik ketika beredar sebuah foto berisikan Jokowi bersama para tokoh 212 itu beredar ke publik. Mengingat selama ini PA 212 terkesan selalu mengkritisi pemerintahan Jokowi.[jat]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Pertemuan Jokowi-PA212 Hindari Pilgub DKI 2017? : https://ift.tt/2HPscDBBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Pertemuan Jokowi-PA212 Hindari Pilgub DKI 2017?"
Posting Komentar