Terpopuler - HM Sampoerna Catat Laba Jadi Rp9,3 T

INILAHCOM, Jakarta - PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMPS) mengalami kenaikan tipis laba bersih per 30 September 2017 menjadi Rp9,3 triliun dari Rp9,08 triliun pada periode yang sama tahun 2016.

Produsen rokok ini mencatat kenaikan pendapatan bersih menjadi Rp72,2 triliun dari Rp70,2 triliun. Untuk beban pokok penjualan menjadi Rp54,7 triliun dari Rp53,09 triliun.

Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Rabu (25/10/2017). Dengan demikian laba kotor menjadi Rp17,5 triliun dari Rp17,1 triliun.

Laba sebelum pajak penghasilan menjadi Rp12,3 triliun dari Rp12,07 triliun. Sedangkan beban pajak penghasilan menjadi Rp3,05 trili9un dari Rp2,9 triliun. Jadi laba bersih menjadi Rp9,3 triliun dari Rp9,08 triliun.

Perseroan mengalami kenaikan total aset menjadi Rp46,5 triliun dari Rp42,5 triliun. Sementara total liabilitas menjadi Rp15,5 triliun dari Rp8,3 triliun.

Pada perdagangan Rabu kemarin, saham HMSP berakhir di Rp4.020 per saham sebagai penutupan tertinggi dalam setahun terakhir dari pembukaan di Rp3.920 per saham. Sedangkan harga terendah di Rp3.370 per saham pada penutupan 6 Agustus 2017.

Induk usaha HM Sampoerna adalah PT Philip Morris Indonesia (menguasai 92,50% saham HMSP), sedangkan induk usaha utama HM Sampoerna adalah Philip Morris International, Inc.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan HMSP meliputi manufaktur dan perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain. Merek-merek rokok HM Sampoerna, antara lain: A Mild, Dji Sam Soe, Sampoerna Kretek, U mild dan mendistribusikan Marlboro.

HM Sampoerna memiliki 5 pabrik, yakni: dua pabrik Sigaret Kretek Mesin (SKM) di Pasuruan dan Karawang serta lima pabrik Sigaret Kretek Tangan (SKT) dengan lokasi sebagai berikut: tiga pabrik di Surabaya serta masing-masing satu pabrik di Malang dan Probolinggo. Sampoerna bermitra dengan 38 Mitra Produksi Sigaret (MPS).

Let's block ads! (Why?)