BUMI begitu ramai. Pasar sangat ramai. Kantor juga ramai. Lapangan juga ramai. Toko juga ramai. Jalanan super ramai sampai pada derajat macet. Semua orang mencari dan berburu, mencari yang dicari dan memburu yang diburu. Kegiatan "mendapatkan" jauh lebih heboh dibandingkan kegiatan "memberikan." Inilah penyebab mengapa permusuhan lebih menonjol dibandingkan persahabatan, kebencian di atas kasih sayang.
Teringatlah saya pada dialog salah seorang ulama dengan seseorang yang namanya tak disebutkan yang berkenaan dengan betapa manusia dalam hidupnya adalah fokus pada pencarian dunia. Dialog ini diabadikan dalam banyak kitab etika atau akhlak.
Ulama itu bernama Syekh Muhammad bin Wasi'. Suatu saat ada orang yang berpapasan dengan beliau Beliau bertanya: "Dari mana?" Orang itu menjawab jujur dengan wajah lelah: "Dari mencari dunia." Syekh bertanya lagi: "Sudah Anda dapatkan?" Dijawabnya: "Tidak." Ternyata mencari tak mesti mendapatkan.
Syekh geleng kepala dan berkata: "Wah begitu ya, Anda tidak mendapatkan apa yang Anda cari, bagaimana Anda akan mendapatkan yang tidak Anda cari?" Kalimat ini kalimat pendek tapi sungguh daaaaaalem maknanya. Dunia yang dicari saja tak didapat, bagaimana dengan akhirat yang terlupakan?
Sahabat dan saudaraku, jangan lupa mencari ridla Allah, surga dan kebahagiaan akhirat ya. Semoga kelak kita bisa mendapatkannya. Salam, AIM. [*]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Sudah Dapatkah yang Kau Cari? : https://ift.tt/2JySRFMBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Sudah Dapatkah yang Kau Cari?"
Posting Komentar