INILAHCOM, Jakarta - Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko mengundurkan diri dari jabatannya. Kemudian dia juga mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur.
Hal ini menyusul penetapan tersangka Nyono oleh KPK. Nyono dijadikan tersangka oleh KPK karena tertangkap tangan menerima suap dari Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Jombang, Inna Selistyawati.
"Otomatis, saya harus mundur DPD Golkar Jatim maupun Bupati, saya ikhlas karena saya merasa bersalah melanggar hukum, sehingga perjalanan ini harus kami lakukan dan ikuti proses hukum," kata Nyono usai diperiksa di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (4/2/2018).
Nyono mengaku pemberian uang dari Inna dari uang haram. Dengan begitu, dia tidak menduga jika pemberian tersebut malah membuatnya harus berurusan dengan KPK.
Menurutnya, Inna awalnya menyebut pemberian uang tersebut merupakan bantuan untuk sedekah santunan anak yatim piatu. Ia bahkan menyebut tidak mengetahui jika penerimaan uang itu salah.
Sementara itu, soal dana untuk modal kampanye pencalonannya kembali sebagai Bupati Jombang juga yak dibantah. Menurutnya, ia mendapat sedikit bantuan dari teman-temannya.
"Saya mohon maaf, saya tidak tahu itu salah satu pelanggaran hukum, saya minta maaf kepada masyarakat Jombang," kata dia.
Dalam kasus ini KPK resmi menetapkan dua orang menjadi tersangka. Mereka adalah Nyono dan Inna.
Inna sebagai pemberi suap disangkakan Pasal 5 ayat 1 huruf a atau b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Nyono sebagai penerima suap disangkakan Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. [ind]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Nyono Mundur dari Bupati dan Ketua DPD Golkar : http://ift.tt/2E2BlIcBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Nyono Mundur dari Bupati dan Ketua DPD Golkar"
Posting Komentar