
INILAHCOM, Surabaya - Viral aksi people power yang akhir-akhir ini meramaikan linimasa di berbagai media diharapkan lebih dimaknai dalam-dalam.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua HMI Kota Surabaya Andik Setiawan di acara Forum Diskusi yang digelar HMI Cabang Surabaya, Kamis (16/5/2019).
"Jangan sampai pikiran terbelenggu karena viral people power ini. Kalau diskusi soal people power dianggap 02, kalau diam dianggap 01. Harusnya tidak begitu," kata Andik.
Aksi people power, menurut alumnus UNAIR itu, harus dipahami secara objektif. "Justifikasi ilmu pengetahuan ini memang harus dilakukan. Dari berbagai kasus yg ada di Pemilu, salah input data hingga kematian KPPS harus dikuliti apa inti permasalahan agar bisa holistik. Ini harus dilihat secara obyektif. Dilihat pemaknaannya," tegasnya.
"Jadi tidak sesederhana 01 atau 02. People power lebih dari itu. Harus dilihat apakah benar-benar menyangkut kepentingan banyak orang atau tidak," lanjutnya.
Disinggung mengenai viral gerakan aksi people power di Indonesia, Ia mengungkapkan sesungguhnya hal itu belum dibutuhkan. "Di sini (Indonesia), belum perlu itu people power," cetusnya.
"People power itu biasanya di awali kondisi dimana seluruh masyarakat merasa tertekan. Bisa jadi, karena pemimpinnya otoritarian," pungkasnya. [beritajatim]
Baca Kelanjutan Terpopuler - HMI Akui Indonesia Belum Perlu People Power : http://bit.ly/2LJQNNoBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - HMI Akui Indonesia Belum Perlu People Power"
Posting Komentar