INILAHCOM, Jakarta - Tim kuasa hukum Mayjen (Purn) Soenarko membantah kliennya terlibat dalam penyelundupan senjata api (Senpi) ilegal. Kuasa hukum menyebut Soenarko tak tahu menahu soal penyelundupan senjata.
"Mayjen (Purn) Soenarko tidak pernah memasukkan senjata M16A1, maupun M4 Carbine ke Indonesia," ucap salah satu kuasa hukum Soenarko, Ferry Firman Nurwahyu, kepada wartawan, Jumat (31/5/2019)
Ferry menjelaskan bahwa Soenarko memang pernah dihubungi salah satu anggota Kodam IM. Anggota bernama Zainal itu, Pada 15 Mei 2019 menghubungi Soenarko bahwa ia ditangkap polisi.
"Jadi begini, Pak Soenarko itu tanggal 15 Mei ditelepon oleh perwakilan Iskandar Muda di Jakarta. Namanya Zainal, dia bilang 'Pak, saya ditangkap'. 'Masalah apa?' kata Pak Soenarko. 'Masalah senjata'. 'Senjata apa?'. Karena tidak ada informasi apapun Mengenai dikirimnya senjata itu. Dan dikirimnya itu bukan dalam saat yang tepat. Orang dalam situasi politik gini kok ngirim senjata, yang bener saja. Nah pasti ada pihak-pihak tertentu yang bermain, yang mendorong yang namanya Heriansyah itu mengirim," ucap Ferry.
Nama Heriansyah yang disebut Ferry yakni tenaga bantuan operasi di Kodam IM. Heriansyah memang menjalin hubungan saat Soenarko menjadi Pangdam IM pada 2008/2009.
"Heriansyah itu tenaga bantuan operasi (TBO). Dalam kodam-kodam, yang bermasalah kayak ada masalah hukum kayak di Irian Jaya, di Aceh, Timor-Timor, itu pasti ada TBO. TBO itu orang sipil yang diperbantukan, mengenal medan, orang asli daerah itu," ucap Ferry.
Meski begitu, Ferry tak membantah bahwa Soenarko pernah meminta Heriansyah untuk mengirimkan senjata jenis M16A1 bekas anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dari Aceh ke Museum Kopassus di Jakarta.
"Perintahnya, dikirim itu harus didukung dengan dokumen-dokumen lengkap yang sah," jelasnya.
Baca Kelanjutan Terpopuler - Soenarko Bantah Terlibat Penyelundupan Senpi : http://bit.ly/2JTlbTQBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Soenarko Bantah Terlibat Penyelundupan Senpi"
Posting Komentar