INILAHCOM, Jakarta - PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) menargetkan target penjualan dan produksi batu bara bisa naik 30% di 2019.
Direktur Utama SMMT, Roza Permana Putra mengatakan untuk mengejar target tersebut, perusahaan akan menggenjot produksi tambang di area yang berada di Sumatera Selatan.
"Selama periode Januari-Maret 2019 saja, produksi batu bara SMMT sudah mencapai 446 ribu ton, naik 45% dari kuartal pertama tahun lalu. Diharapkan peningkatan produksi terus berlanjut," kata Roza dalam siaran perusahaan di Jakarta, Kamis, (23/5/2019).
Pada tahun 2018, perseroan berhasil membukukan angka penjualan sebesar Rp190 miliar, meningkat 230% dari tahun sebelumnya sebesar Rp57 miliar.
Pencapaian tersebut juga mengerek laba bersih perseroan naik ke Rp85 miliar, lebih dari dua kali lipat tahun sebelumnya sebesar Rp40 miliar. Sementara EBITDA perseroan meningkat sebesar 108% dari tahun 2017 menjadi Rp145 miliar.
Naiknya penjualan tersebut, lanjut Roza, terutama berasal dari peningkatan volume produksi tambang di Sumatera Selatan sebesar 234%, sejalan dengan peningkatan kualitas jalan angkut serta armada angkut.
Di sisi lain untuk pertama kalinya juga, di tahun 2018 ini PT Triaryani melakukan penjualan ekspor ke negara tujuan Thailand dan Kamboja. SMMT juga melakukan pengeboran tambahan di area konsesi Triaryani sehingga besaran cadangan di konsesi Triaryani menjadi sebesar 316 juta ton. Atau naik 59 juta dari sebelumnya 257 juta ton. Cadangan tersebut telah dihitung sesuai dengan standar JORC.
PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) didirikan dengan nama PT The Green Pub tanggal 14 Maret 1980 dan mulai beroperasi secara komersial pada 1980.
SMMT beberapa kali melakukan perubahan nama, antara lain:
PT The Green Pub, per 1980
PT Setiamandiri Mitratama, per 1996
Eatertainment International Tbk, per 2004 (bisnis restoran dan hiburan yang dikelolanya adalah restoran Meksiko Amigos, restoran pizza siap saji Papa Rons, dan fasilitas mini-golf Putt-putt Golf.)
Golden Eagle Energy Tbk, per 2012 (pertambangan batubara)
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Golden Eagle Energy Tbk, antara lain: Cardinal International Holdings Ltd (29,71%), PT Mutiara Timur Pratama (20,75%), Eagle Energy International Holdings Ltd. (16,84%) dan Credit Suisse International (5,84%). Saham publik sebesar 14,2%.
SMMT tergabung dalam Grup Rajawali, dengan Grup Rajawali mengendalikan SMMT melalui Cardinal International Holdings Ltd, PT Mutiara Timur Pratama, Eagle Energy International Holdings Ltd dan Green Palm Resources Pte Ltd (memiliki 4,22% saham SMMT).
Ruang lingkup bisnis SMMT adalah bergerak dalam bidang pertambangan batubara dengan aktivitas pendukung dalam bidang jasa, perdagangan, pembangunan, perindustrian dan pengangkutan darat.
Saham SMMT pada perdagangan Kamis di Rp127 per saham dari penutupan Rp125 per saham. Dalam setahun terakhir harga tertinggi saham SMMT di harga Rp216 per saham pada penutupan 4 Januari 2019. Sedangkan harga terendah di Rp123 per saham pada penutupan 13 Mei 2019. [jat]
Baca Kelanjutan Terpopuler - PT Golden Eagle Bidik Penjualan Batu Bara Naik 30% : http://bit.ly/2W2bSr5Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - PT Golden Eagle Bidik Penjualan Batu Bara Naik 30%"
Posting Komentar