MALAM kemarin kami berputar-putar kota Yogya, menikmati malam sambil mencari hikmah yang mungkin bisa diceritakan kepada sahabat handai tolan. Kami sengaja makan malam di ShabuAuce Japaness Resto dekat Tugu yang melegenda itu. Lalu mengamati lalu lalang manusia yang tak pernah berhenti. Bumi memang berputar, penduduknya pun berkeliling.
Di seberang jalan sebelah tugu itu ada musik angklung yang tiada henti. Lagunyapun mengalun terus menerus, mulai dari lagu jazz sampai pada lagu dangdut. Banyak penonton yang ikut berjoget, sebagian hanya menonton dan sebagian lagi merekamnya. Ada juga yang hanya mengamati dan berniat menuliskannya di media sosial. Saya adalah yang bagian terakhir ini.
Mengapa musik angklung dengan segala lagunya ini ramai pengunjung setiap malam? Ada yang menjawab adalah untuk mengusir bosan. Kerja rutinan itu membosankan. Sebagian menjawab menikmati musik lepas seperti ini adalah melepaskan diri dari beban derita. Lupakan saja semuanya.
Seorang sarjana mengemukakan uraian asyik: "Angklung adalah musik klasik tradisional alami. Untuk lepas dari permasalahan modern, kita harus kembali pada nilai alam, nilai klasik yang terjaga oleh tradisi."
Ternyata, ada banyak cara seseorang itu mengusir bosan dan derita. Saya sendiri lebih suka mengusir bosan dengan membaca dan menulis. Mungkin ada juga cara lainnya seperti memancing dan belanja. Kita harus saling menghormati perbedaan cara itu.
Namun, agama menawarkan cara jitu mengusir derita yang jauh lebih efektif dan bersifat abadi. Dengannya semua masalah yang menganggu ketentraman jiwa akan pergi. Apakah itu? Janganlah tanyakan kepada penggemar film India, karena jawabannya pastilah MENYANYI DAN MENARI. Salam, AIM. [*]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Cara Beragam Membunuh Bosan dan Derita : https://ift.tt/2PFoYqhBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Cara Beragam Membunuh Bosan dan Derita"
Posting Komentar