Terpopuler - Menjadi Pemimpin Umat itu Harus Rajin Membaca

TERKENAL sekali ungkapan Readers Are Leaders (Para Pembaca adalah Para Pemimpin). Ungkapan itu menarik untuk direnungkan dalam-dalam. Membaca banyak buku itu adalah salah satu cara memampukan diri melihat suatu masalah dengan berbagai sudut pandang, berbagai alternatif solusi.

Orang yang bacaannya terbatas atau bahkan tidak pernah membaca buku biasanya terkena penyakit pokoknya. Pokoknya yang benar hanya saya, hanya kelompok saya. Pemimpin seperti ini pasti akan menjadi penyebab konflik.

Buku apa yang harus dibaca? Secara umum, semua buku adalah baik selama buku itu mampu memberikan manfaat mencerdaskan dan melajukan pengembangan diri kita dalam menyelesaikan persoalan hidup. Buku-buku yang serius dan otoritatif mengkaji topik-topik tertentu adalah buku yang sangat penting untuk dibaca agar kita terbiasa mendasarkan pendapat kita pada dalil yang kuat. Sayangnya, kini, banyak orang yang enggan membaca buku atau kitab serius seperti yang saya maksud.

Di zaman informasi seperti sekarang ini, tulisan pendek yang menyebar di media sosial adalah lebih disuka. Celakanya, tulisan itu dianggap satu-satunya kebenaran jika ia ditulis oleh kelompok sendiri, sementara jika ditulis oleh kelompok orang lain maka langsung dianggap sebagai salah. Kita tidak serius dalam proses mencari tahu. Akibatnya adalah kita tak pernah keluar dari kondisi galau karena memang kita tak pernah benar-benar tahu akan hakikat masalah.

Menyedihkan jika ada pemimpin yang bertipe galau gara-gara pemimpin itu tidak pernah atau kurang membaca. Pantaslah kalau ayat pertama yang diturunkan oleh Allah kepada Rasulullah Sang Pemimpin dan Teladan Manusia adalah perintan membaca. Iqra', bacalah. Mari kita belajar dengan serius, mari kita membaca buku dan tulisan serius, agar kita bisa menyelesaikan permasalahan hidup kita dengan baik. Salam, AIM. [*]

Let's block ads! (Why?)