Search

Terpopuler - Pertarungan Bebas & Cerdas Pilih yang Terbaik (1)

SAYA tidak sedang berbicara khusus tentang pemilihan umum, pemilihan presiden atau pemilihan legislatif. Saya berbicara tentang pilihan opsi-opsi dalam kehidupan kita, bagaimana caranya kita bisa memiliki keberpihakan pada kebenaran, kemudian memilihnya dan menjadi pegangan kehidupan kita. Hidup kita kini adalah hidup di tengah kebebasan yang sebebas-bebasnya, hanya orang yang cerdas emosi dan spiritual saja yang mampu menempatkan diri di tempat yang semestinya.

Pertarungan bebas yang saya maksudkan adalah seperti uraian sederhana berikut ini. Dalam dunia media sosial, baik itu WA, FB, Twitter atau lainnya, semua orang memiliki hak yang sama untuk bicara apa saja. Orang pandai dan orang bodoh sama-sama memiliki hak untuk bicara dan kita tidak tahu pasti latar belakang para penulis dan pembicara itu. Ada orang bodoh yang setiap saat memposting pendapatnya, ada orang pandai yang memposting pendapatnya hanya satu bulan sekali. Yang manakah yang kira-kira menjadi pemenang sebagai pemberi pengaruh?

Teori iklan menyatakan bahwa semakin sering sebuah produk dilihat dan dibaca banyak orang maka semakin besar peluangnya untuk dipilih dan digunakan. Teori psikologi sosial menyatakan bahwa kebohongan yang dinyatakan secara berulang-ulang pada akhirnya akan dianggap sebagai sebuah kebenaran. Tolong digarisbawahi kata dianggap. Pertarungan bebas pasar pendapat benar-benar tak terelakkan.

Teringatlah saya pada kata-kata penulis Italia yang terkenal itu, Umberto Eco: "Social media gives legions of idiots the right to speak when they once only spoke at a bar after a glass of wine, without harming the community. Then they were quickly silenced, but now they have the same right to speak as a Nobel Prize winner. Its the invasion of the idiots." Makna singkatnya adalah bahwa orang idiot, bahkan yang sedang mabukpun, memiliki kesempatan yang sama dengan peraih Nobel untuk berbicara di media sosial. Benar-benar pertarungan bebas, bukan?

Lalu bagaimana kita menyikapinya? Sebagai pembaca media sosial sudah jelas bahwa kita harus benar-benar mampu memilah dan memilih. Postingan orang-orang idiot tidak perlu dibaca dan, kalau sudah terbaca, tidak perlu ditanggapi secara serius.

Benar nasehat Jim West: " the idiots have the right to speak but they should have no expectation that anyone with sense will listen to them much less take them seriously." Biarkan saja orang idiot bicara dengan sesama idiotnya, orang cerdas dan pandai tak perlu melibatkan diri dengan mereka. Orang cerdas pandai harus tetap fokus pada pilihan berita dan postingan yang mutu kebenaran dan kebaikan adalah berkualitas tinggi. Salam, AIM. [*/Bersambung]

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Terpopuler - Pertarungan Bebas & Cerdas Pilih yang Terbaik (1) : http://bit.ly/2AXeJVB

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Terpopuler - Pertarungan Bebas & Cerdas Pilih yang Terbaik (1)"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.