
PESAWAT delay, tak tanggung-tanggung tertundanya selama 2,5 jam. Sementara acara yang menunggu begitu padat. Namun apalah kuasa penumpang. Mengeluhpun tak ada manfaatnya, apalagi mengumpat.
Para penumpang mengernyitkan dahi. Termasuk saya. Setelah tolah toleh mengamati wajah unik para penumpang, terlihat sosok manusia cerdas yang santun sekali, Prof. Kacung Marijan. Kamipun berbincang membunuh waktu menunggu keberangkatan.
Ada banyak ilmu saya dapatkan, mulai dari ilmu politik sampai pada ilmu manajemen pendidikan, mulai dari pendidikan anak sampai pada pendidikan orang tua anak. Negeri ini perlu berbenah dalam banyak hal kalau tak ingin tertinggal terus di landasan.
Negeri ini perlu waspada selalu pada manusia-manusia mafia yang bermaksud menghancurkan negeri. Berhati-hatilah memilih pemimpin, cermati siapa dan bagaimana. Jangan tertipu penampakan. Demikian salah satu kesimpulannya.
Beliau, Mas Kacung, berbagi banyak pengalamannya. Dari sekian kisah, sampailah pada satu kalimat bernas: "Yang penting dalam hidup ini adalah berbuat dan bermanfaat. Tak apa kecil, yang penting nyata, ketimbang besar tapi hanya di angan saja."
Panggilan pesawat akhirnya terdengar juga. Kamipun bergegas masuk, lalu tertidur, bangun dan turun pesawat. Hujan Jakarta begitu deras. Kami pun menuju Serang Banten. Salam, AIM. [*]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Membunuh Waktu Mengais Hikmah dari Senior : https://ift.tt/2UtXuU7Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Membunuh Waktu Mengais Hikmah dari Senior"
Posting Komentar