Search

Terpopuler - Jokowi Ingin Dua Periode? Ini Syaratnya

INILAHCOM, Jakarta - Nuansa tahun politik 2019 mulai terasa. Bahkan, saat Pilkada DKI Jakarta lalu, nuansa itu mulai tampak. Hasil Pilkada DKI Jakarta, bekas tandem Joko Widodo di DKI Jakarta yakni Basuki Tjahaja Purnama gagal melenggang. Padahal, berbagai sumber daya dikerahkan untuk memenangkan Basuki. Ini lampu kuning untuk Jokowi.

Joko Widodo hingga saat ini belum menyatakan keinginannya maju dalam Pemilu Presiden 2019 mendatang. Namun, tanda dan isyarat sulit ditampik bila Joko Widodo tak berambisi untuk maju di periode terakhirnya. Setidaknya, saat ini terdapat tiga partai politik telah menjagokannya secara resmi melalui keputusan resmi partai yakni Partai Golkar, Partai NasDem dan PPP.

Belum lagi politik hukum pemerintahan Jokowi dalam bersikap terhadap regulasi politik yang diwujudkan di UU Penyelenggaraan Pemilu, salah satunya mensyaratkan pencapresan dengan dukungan kursi parlemen sebesar 20 atau 25 persen suara sah nasional. Apakah itu menjadi jaminan Jokowi bakal melenggang kali kedua?

Pengamat politik Fachry Ali memprediksi, konfigurasi politik di Pilpres 2019 mendatang tidak jauh berbeda dari Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Bahkan, sambung Fachry, eskalasi politiknya jauh lebih tinggi dibanding pilkada lalu. "Pokoknya lebih ramai," cetus Fachry kepada INILAHCOM usai seminar nasional "Islam dan Demokrasi" di Jakarta, belum lama ini.

Hanya saja, Fachry yang mengaku sebagai pendukung Jokowi ini mengingatkan agar Jokowi mengetahui tentang sosiologis masyarakat muslim di Indonesia. Ia mewanti agar Jokowi tidak berpegang pada elit organisasi massa Islam saja. "Jangan seakan-akan dekat dengan elit NU, maka dekat dengan warga NU," ingat Fachry.

Saat ditanya kedekatan pemerintahan Jokowi dengan ormas NU, Fachry yang selama ini dikenal sebagai pemerhati NU ini mengaku tidak mengetahui apa yang terjadi di NU. Hanya saja, ia menyebutkan saat ini pemerintahan Jokowi berusaha ingin dekat dengan umat Islam. "Yang jelas saat ini pemerintah berusaha dekat dengan umat Islam. Nah terjemahannya ini adalah dekat dengan NU," papar pria asal Aceh ini.

Fachry menyebutkan fenomena Pilkada DKI Jakarta, posisi NU yang secara terang-terangan, meski tidak resmi memberi dukungan ke pasangan Ahok-Dajrot, namun nyatanya calon petahana itu tumbang juga. "Saat NU melarang jamaahnya demo 212, tapi apa yang terjadi, nahdliyin tetap datang juga," urai Fachry.

Di bagian lain, Fachry mengingatkan Jokowi agar meninjau ulang pemikiran yang memegang elit organisasi Islam, berarti memegang massa Islam harus dirombak total. "Asumsi memegang elit organsiasi Islam, berarti memegang massa Islam itu harus ditinjau ulang," ingat Fachry.

Kedekatan Jokowi dengan ormas NU memang sulit ditampik. Kedekatan tersebut memang tampak wajar antara Presiden dengan ormas Islam terbesar di Indonesia. Meski, bila disandingkan kedekatan Jokowi dengan ormas Islam lainnya, NU tampaknya jauh lebih dekat dengan ormas-ormas Islam lainnya. Terlebih setelah aksi massa pada 2 Desember 2016 lalu yang kemudian dikenal dengan aksi 212, kedekatan tersebut kian tampak di hadapan publik.

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Terpopuler - Jokowi Ingin Dua Periode? Ini Syaratnya : http://ini.la/2393670

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Terpopuler - Jokowi Ingin Dua Periode? Ini Syaratnya"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.