Search

Terpopuler - PLN HARUS Berubah dan Kreatif

INILAHCOM, Jakarta --Megaproyek pembangkit listrik berkapsitas 35 ribu Megawatt yang dicanagkan pemerintah tiga tahun silam, kini baru mencapai 2% saja. Perusahaan Listrik Negara (PLN) lebih merupakan perusahaan negara yang berorientasi mencari profit semata daripada menjadi fasilisator percepatan pembangunan pembangkitan listrik maupun pertumbuhan ekonomi.

Kenaikan tarif listrik beberapa kali belakangan ini menunjukkan PLN tidak mampu memproduksi listrik secara murah yang berakibat melemahkan pertumbuhan sektor manufaktur dan perekonomian secara keseluruhan. Cita-cita pemerintah memacu pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 % per tahun menjadi hanya 5.0 % per tahuan akibat pertumbuhan kapasitas pembangkitan yang dikoreksi dari 35 ribu megawatt pada 2019 menjadi hanya 10 ribu Megawatt.

PLN harus berani melakukan langkah disruptif yang berani dan bukan sekadar berubah. Sejumlah kendala pembangunan pembangkitan listrik terutama terkait pembebasan lahan yang muncul pada proyek PLTGU Batang 2x 1000 MW milik grup Adaro, tumpang tindih kepemelikan lahan PLTA Asahan Sumatera Utara 180 MW, serta izin lingkungan pada PLTU Cirebon II berkapasitas 1000 MW milik PT Indika Energy.

PLN harus berani dan melakukan langkah terukur dalam pengembangan listrik yang menggunakan energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenag bayu (Angin) yang dilakukan oleh Negeri Belanda.

Mei lalu para petinggi Belanda meresmikan ladang turbin tenaga angin sebanyak 150 buah untuk pembangkit listrik di lepas pantai Belanda.Ladang turbin tenaga angin di Laut Utara ini diklaim sebagai yang terbesar di dunia.

Dalam 15 tahun ke depan ladang turbin tenaga angin bernama Gemini yang terletak sekitar 85 kilometer dari pantai utara Belanda ini, bakal mampu memenuhi kebutuhan energi sekitar 1,5 juta orang.

Ketika angin bertiup kencang, ladang turbin tenaga angin ini mampu memproduksi listrik sekitar 600 megawatt, dan dapat memasok listrik ke 785 ribu rumah tangga di Belanda dengan energi terbarukan, yakni angin.

."Kami sekarang secara resmi berada di tahap operasional," kata direktur pelaksana Gemini Windpark Matthias Haag kepada AFP, saat merayakan selesainya proyek yang mulai disusun pada tahun 2010.

Proyek senilai 2,8 miliar euro (U$ 3 miliar) ini adalah hasil kolaborasi antara perusahaan energi terbarukan independen Northland Power dari Kanada, produsen turbin angin Siemens Wind Power, kontraktor maritim Belanda Van Oord dan perusahaan pengolahan limbah HVC.

Ini adalah usaha yang "cukup rumit, kata Mathias Haag,"terutama karena ladang ini terletak relatif jauh di lepas pantai, sehingga jadi butuh logistik yang kuat."

Gemini akan menyumbang sekitar 13 persen dari total pasokan energi terbarukan, dan sekitar 25 persen dari tenaga angin, tambah Haag.

Ini juga akan membantu mengurangi emisi karbon dioksida, di antaranya apa yang disebut sebagai gas rumah kaca sebesar 1,26 juta ton yang menyebabkanpemanasan global.

Belanda tetap bergantung pada energi berbahan bakar fosil yang masih memasok sekitar 95 persen pasokan energinegara kecil itu, menurut sebuah laporan dari kementerian ekonomi Belanda pada2016.

Namun pemerintah Belanda telah memastikan bahwa sekitar 14 persen energinya berasal dari sumber terbarukan seperti angin dan tenaga surya pada tahun 2020, dan 16 persen pada tahun 2023, dengan tujuan mencapai karbon netral pada tahun 2050.

Gemini "merupakan batu loncatan" di Belanda, dan telah "menunjukkan bahwa sebuah proyek yang besar dapat dikerjakan dalam waktu relatif singkat. (Dari Berbagai Sumber)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Terpopuler - PLN HARUS Berubah dan Kreatif : http://ini.la/2392701

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Terpopuler - PLN HARUS Berubah dan Kreatif"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.