Search

Terpopuler - Tujuh Catatan Hitam Gerindra untuk Ekonomi Jokowi

facebook twitter

INILAHCOM, Jakarta - Terkait Kerangka Ekonomi Makro
dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2019, Gerindra memberikan sejumlah catatan hitam.

Masih segar dalam ingatan, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan KEM-PPKF 2019 dalam rapat paripurna DPR, 18 Mei 2018, begitu bersemangat.

Sejumlah asumsi makro-ekonomi, disampaikan secara lugas. Hanya saja, angka-angka yang dipaparkan, dianggap masih di awang-awang. Alias sulit meraihnya. Di mana, asumsi dalam KEM-PPKF 2019 rata-rata di atas asumsi tahun ini.

Masalahnya, tahun ini saja, banyak asumsi makro-ekonomi dalam APBN 2018 yang sulit terealisasi, apalagi kalau dinaikkan angkanya.

Ya, misalnya, angka pertumbuhan ekonomi dipatok pemerintah di kisaran di angka 5,4% hingga 5,8%. Sementara untuk inflasi, diperkirakan 2,5% hingga 4,5%. Selanjutnya, tingkat suku bunga SPN 3 bulan diperkirakan 4,6%-5,2%. Khusus nilai tukar rupiah diproyeksikan di level Rp13.700-Rp14.000 per US$.

Urusan minyak mentah, pemerintah memasang harga US$60 hingga US$70 per barel. Lifting minyak 722 ribu-805 ribu barel per hari, lifting gas 1,21-1,30 juta barel setara minyak.

Anggota Komisi XI DPR asal Gerindra, Heru Gunawan menyampaikan sejumlah catatan hitam terhadap KEM-PPKF 2019.

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Terpopuler - Tujuh Catatan Hitam Gerindra untuk Ekonomi Jokowi : https://ift.tt/2J7AWph

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Terpopuler - Tujuh Catatan Hitam Gerindra untuk Ekonomi Jokowi"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.