Search

Terpopuler - Kritik Menuju Islam Lebih Ramah

SEORANG tokoh cerdas dan humanis bernama Mustafa Mahmud berkata: "Kita telah mengambil dasar dalil dari Nabi tentang jenggot dan jilbab, tapi kita lupa mengambil teladan dari Nabi tentang keadilan, kelembutan, kepemaafan dan kemuliaan akhlaknya."

Tentu kutipan tadi bukan dimaksudkan merendahkan makna jenggot dan jilbab. Kutipan tadi adalah untuk mengajak kita fokus pada yang lebih esensial, yakni hal-hal yang menjadi nilai indahnya Islam.

Banyak orang yang sangat serius mengurusi hal-hal luar yang bersifat dekoratif, namun lalai memperhatikan hal-hal yang bersifat pokok dan substansial. Apakah ada efek negatifnya? Iya, ada. Akhirnya banyak orang yang tengkar mengorbankan ukhuwwah atau persaudaraan hanya karena beda baju dan beda model kumia dan jenggot. Unik, bukan? Saat bertengkar, tak ada lagi senyuman yang diajarkan Rasulullah. Yang ada adalah mata melotot dan telunjuk yang menuding-nuding mendamprat orang atau kelompok lain.

Mari kita belajar untuk betul-betul menjaga persaudaraan dengan menampilkan akhlak terbaik yang dicontohkan Nabi. Tampilkan 'the beauty of Islam' melaui sikap santun dan lembut kita kepada semuanya. Salam, AIM. [*]

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Terpopuler - Kritik Menuju Islam Lebih Ramah : https://ift.tt/2HSAdV4

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Terpopuler - Kritik Menuju Islam Lebih Ramah"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.