INILAHCOM, Jakarta - Pelemahan rupiah terhadap mata uang negeri Paman Sam alias dolar AS (US$) terkini, dikritisi politisi di Senayan. Lantaran semakin mendekati Rp 15 ribu per US$.
"Kondisi ini sangat memprihatinkan karena begitu banyak komoditas pangan yang impor, mulai kedelai hampir 100 persen impor, jagung, gula, susu. Ini sudah terlalu memprihatinkan," kata anggota DPR Bambang Haryo saat rapat paripurna RAPBN 2019 di DPR, Jakarta, Selasa (4/9/2018).
Politikus Partai Gerindra ini meminta pemerintah berani bersikap jujur. Bahwa, pelemahan rupiah sudah masuk kategori mengkhawatirkan. Dia menyayangkan adanya pejabat tinggi negara yang justru membandingkan dengan negara lain. Yang mata uang-nya mengalami pelemahan signifikan terhadap US$.
"Memang benar, ada pengaruhnya di beberapa negara, tetapi kondisi yang dialami Indonesia adalah yang terparah. Di 2012, kurs kita Rp9.500 sedangkan 2018 Rp 14.852. Negara lain di Thailand dari 31 jadi 32. Kamboja dari 4.067 jadi 4.068. Terjadi penurunan tetapi tidak sedrastis di Indonesia," kata Bambang.
Dengan begitu, ia meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani membuat langkah yang konkrit. "Tolong disampaikan kepada kementerian terkait agar impor pangan hendaknya dikurangi, bukan malah ditambah. Impor beras tahun lalu sebesar 260 ribu ton. Sekarang impor beras diberi kuota 1,8 juta ton," ujar dia. [ipe]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Rupiah Ambruk, Gerindra Sindir Pejabat Cuci Tangan : https://ift.tt/2wISgcPBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Rupiah Ambruk, Gerindra Sindir Pejabat Cuci Tangan"
Posting Komentar