Search

Terpopuler - Serba-serbi Haji (30): Tertawa Saat Ingin Tertawa

PAGI ini Mat Kelor kedatangan tamu agung, pejabat kaya yang tak pernah dibayangkan akan bertamu padanya sebagai orang kecil. Mat Kelor tetap tidak percaya bahwa namanya kian populer sejak naik haji kemarin.

Pejabat kaya itu ingin ditemani Mat Kelor berwisata ke Malaysia. Dia bertanya apakah Mat Kelor punya paspor. Dengan sedikit melotot Mat Kelor menjawab: "Abbee, orang berangkat haji itu pakai paspor Pak. Hanya saja, nama saya di paspor belum disebut haji karena dibuat sebelum berangkat haji." Tamu itu tertawa sambil berseloroh: "Lucumu yang begini ini yang saya kangeni, makanya saya ingin ngajak jalan-jalan bersama. Tapi, status haji itu memang tak akan ditulis di paspor." Mat Kelor mengangguk.

Ketika tamu itu bertanya tentang pengalaman terlucu selama haji, Mat Kelor tertawa duluan mengingatnya. Ternyata tentang temannya, seorang preman yang berangkat haji karena mau tobat. Temannya ini jenis tensi tinggi. Kepalanya bak kepala batang korek api, sedikit saja ada gesekan langsung menyala. Kalau sudah marah, pasti kalimat tak elok diucapkannya dalam bahasa daerahnya.

Mat Kelor merayunya supaya sabar, tak bagus marah pada orang Arab. Temannya menjawab: "Tak apa, tak beresiko, toh orang Arab tak paham bahasa saya." Suatu hari temannya itu mengata-katai orang Arab. Tak dinyana, orang Arab itu menjawab dengan bahasa daerah yang sama. Mat Kelor dan temannya gemetar ketakutan. Maka mereka bertanya: "Tuan Arab kok paham bahasa saya?" Orang Arab itu menjawab: "Saya Arab Ampel Surabaya." Mereka ngakak bersama.

Ternyata mantan preman ini tidak satu dua kali punya pengalaman bermasalah. Yang paling awal adalah saat pesawat haji mendarat di Jedah. Saat semua penumpang berdiri dan berjalan keluar pesawat, preman ini tak bisa berdiri sendirian. Dia menangis sambil berkata: "Ya Allah, beginikah cara engkau memperlakukan pendosa sepertiku? Aku datang untuk tobat ya Allah." Tangisannya semakin kencang.

Mat Kelor yang masih baru mengenalnya juga bingung. Datanglah pramugari menanyakan masalahnya. Setelah diberitahu bahwa orang itu tak bisa berdiri dan selalu terasa ada yang menahannya berdiri, maka pramugari itu dengan sigap penuh senyum membukakan sabuk pengaman mantan preman itu yang ternyata belum dibuka.

Mantan preman itu kemudian berdiri dan berjalan penuh malu. Mat Kelor geleng kepala tertawa. Tamunya juga ikut tertawa, sayapun tertawa. Bagaimana dengan Anda? Salam, AIM. [*]

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Terpopuler - Serba-serbi Haji (30): Tertawa Saat Ingin Tertawa : https://ift.tt/2NFh7sC

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Terpopuler - Serba-serbi Haji (30): Tertawa Saat Ingin Tertawa"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.