INILAHCOM, Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Nizar Zahro meniliai pertemuan kubu Joko Widodo dengan Prabowo Subianto dilakukan setelah pengumuman hasil Pemilu oleh KPU pada 22 Mei 2019.
"Intinya begini, ada baiknya pertemuan itu setelah tanggal 22 Mei setelah perhitungan suara asli dari KPU keluar. Karena bagaimanapun, kecurangan-kecurangan ini kan masiv. Masa pemerintah gak ngomong sama sekali. Salah input data lah, dicoblos sendiri lah, ratusan ribu kecuarngan itu. Jadi gak ada gunanya lah bertemu hari ini. Kalau bertemu untuk bahas kecurangan ngapain gitu loh?" katanya kepada INILAHCOM, Selasa (23/4/2019).
Ia meminta kubu Jokowi untuk tidak ngotot bertemu Prabowo. Menurutnya baiknya saat ini kedua kubu fokus untuk mengawal formulir C1. ia juga meminta Pemerintahan Jokowi untuk menindak dugaan kecurangan yang dianggapnya masiv.
"Nanti setelah 22 Mei. Fokus aja masing-masing kumpulkan C1. Jadi Kalau mau, karena itu pemerintah, tindak dong yang lakukan kecurangan-kecurangn itu. Orang udah viral di Medsos itu. C1 yang salah dan dicoblos sendiri dan sebagainya. Jadi pertemuan itu tidak ada hasilnya kalau hanya untuk bahas kecurangan untuk legalkan kecurangan itu," ulasnya.
Sebagaimana diberitakan, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan diutus oleh Presiden Jokowi untuk bertemu Prabowo Subianto. Pertemuan itu rencananya akan membahas soal Pilpres yang baru saja digelar.
Luhut mengatakan, Prabowo Subianto sudah bersedia dan memberikan waktu untuk pertemuan itu namun ditunda. Luhut lantas menyebut Prabowo sebagai tokoh yang rasional.
Sedianya Prabowo akan menemui Luhut pada hari Minggu (21/4/2019). Namun pertemuan ditunda karena Prabowo terserang flu.
"Tapi kemudian ada masalah teknis beliau agak sakit flu, kita reschedule," kata Luhut. [hpy]
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - BPN: Tak Guna Bertemu Kalau Bahas Kecurangan"
Posting Komentar