BANYAK sekali manusia yang lebih percaya pada mata dan telinga sendiri ketimbang percaya pada Allah SWT. Bahkan, lebih parah lagi, ada juga yang lebih percaya pada mata dan telinga orang lain ketimbang pada mata dan telinga sendiri. Sikap seperti inilah yang menjadikan hidup tidak pernah mampu mendefinisikan ketenangan, ketenteraman dan kebahagiaan. Yang dikenal dan dialami adalah kegelisahan, kegalauan dan penderitaan.
Sudah lengkap yang Allah firmankan sebagai pegangan hidup. Allah sudah menjelaskan jalan yang lurus dan apa yang akan digapai jika istiqamah di jalan itu. Namun mata kita melihat kenyataan yang menawarkan jalan lain yang memperlihatkan sesuatu yang lebih indah. Telingapun mendengarkan banyak kisah dan penawaran yang kedengarannya lebih asyik dan lebih menghibur. Saat seperti inilah hati kita diuji apakah lebih percaya kepada Allah ataukah lebih meyakini mata dan telinga sendiri.
Pertarungan jiwa atau konflik batin adalah istilah yang paling banyak digunakan untuk menggambarkan nuansa hati seperti disebut di atas. Hanya mereka yang teguh imanlah yang tetap istiqamah di jalan Allah, bagaimanapun keadaannya. Merekalah orang-orang yang tak terlipu oleh permainan dan tipuan dunia. Semoga kita adalah dalam golongan seperti ini.
Yang lebih menjadikan kita gelisah adalah mempercayai mata dan telinga orang lain ketimbang mata dan telinga sendiri. Orang seperti ini biasanya menghukumi hidup dengan menggunakan omongan orang lain, membenarkan yang tidak dilihat sendiri hanya berdasarkan katanya yang merupakan produk mata dan telinga orang lain. Bukannya tak boleh mendengar dan berpegang pada apa yang dikatakan orang lain, namun harus ada ukuran standar yang harus dijadikan filter atau penyaring, yakni ajaran-ajaran agama.
Yakinkan diri kita untuk selalu yakin akan apa yang Allah dan Rasulullah sampaikan. Belajarlah terus untuk memahami dengan hakikat pemahaman. Temukan pesan-pesan di balik kisah yang Allah dan Rasulullah sampaikan karena tak ada yang disampaikan yang hanya berupa kisah tanpa hikmah. Salam semangat mengaji. AIM@Ponpes Kota Alif Laam Miim Surabaya. [*]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Siapakah yang Engkau Percaya? : http://bit.ly/2J0l5ZlBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Siapakah yang Engkau Percaya?"
Posting Komentar