Search

Terpopuler - IHSG Mulai Bangkit

INILAHCOM, Jakarta - Secara teknikal, IHSG kembali masuk pada fase konsolidasinya. Setelah sempat melesat tajam hingga level 6.636 sehari pasca pemilu, IHSG kembali mengalami pullback dan bergerak turun hingga ke 6.321 sebelum akhirnya rebound lagi ke level 6.401 pada akhir pekan kemarin.

Menurut praktisi pasar modal Stefanus Mulyadi Handoko, dengan kembalinya IHSG ke fase konsolidasinya, maka indeks kembali berada di persimpangan. Level support di 6.321 dan resistance di 6.636 akan menjadi penentu arah pergerakan IHSG selanjutnya.

"Apabila IHSG mampu menguat lagi dan menjebol ke atas 6.636, maka terbuka peluang bagi indeks menguji area tertinggi sepanjang sejarahnya di 6.693. Namun jika IHSG kembali bergerak turun dan gagal bertahan di 6.321, maka terbuka peluang untuk turun menuju target dikisaran level 6.117," katanya seperti mengutip dari hasil risetnya, Minggu (28/4/2019).

Dengan melihat indikator teknikal, terlihat bahwa IHSG kembali masuk pada fase konsolidasi. Indikator Stochastic mengalami golden cross diarea oversold, sedangkan MACD bergerak sideways cenderung menurun ke bawah centreline.

Namun jika dilihat dari pola candle terakhir yang cukup positif, terbuka peluang bagi IHSG untuk mangalami teknikal rebound terbatas di awal pekan, dengan perkiraaan akan bergerak dikisaran support 6.350 dan resistance di level 6.444. "Sementara untuk sepekan ini, IHSG dipredikisikan akan bergerak di rentang kisaran 6.300 hingga 6.500."

Pada pekan ini, pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi oleh hasil rilis laporan keuangan emiten kuartal pertama jelang akhir bulan April. Sedangkan ditengah pekan nanti pelaku pasar akan mencermati data ekonomi manufaktur dan inflasi bulan April.

BI memperkirakan inflasi April 2019 akan berada di angka 0,35% secara bulanan dan 2,74% secara tahunan. Sementara dari luar negeri, selain masih fokus pada pembicaraan dagang antara AS-China, pelaku pasar juga akan mendermati komentar The Fed terkait kebijakan moneter kedepan dalam pertemuannya di tengah pekan nanti.

Berikut adalah kejadian dan data ekonomi penting luar negeri yang akan menjadi perhatian investor pada minggu ini Senin 29 April 2019: Rilis data pendapatan dan pengeluaran pribadi AS. Selasa 30 April 2019 : Rilis data keyakinan konsumen Inggris, Rilis data manufaktur China, Rilis data keyakinan konsumen AS.

Rabu 1 Mei 2019 : Rilis data manufaktur AS, Kebijakan suku bunga dan pernyataan The Fed. Kamis 2 Mei 2019 : Rilis data Caixin manufaktur China, Kebijakan suku bunga dan moneter Bank Sentaral Inggris (BOE). Jumat 3 Mei 2019 : Rilis data pekerjaan dan tingkat pengangguran AS.

IHSG di awal pekan ini berpeluang melanjutkan reboundnya dengan ditopang oleh penguatan bursa saham AS di akhir pekan. Cuma kemungkinan rebound yang terjadi masih terbatas, mengingat hari Rabu nanti ada libur Hari Buruh. Pergerakan IHSG pekan ini diperkirakan masih relatif terbatas melanjutkan pola konsolidasinya lagi.

Respon Data PDB
Setelah sempat terseret ke zona merah pada pembukaan perdagangan, Bursa Wall Street akhirnya ditutup menguat pada akhir pekan. Kenaikan ini dipicu oleh laporan pertumbuhan ekonomi AS yang naik di atas perkiraan, serta peningkatan laba sejumlah perusahaan yang tumbuh lebih besar dibandingkan prediksi.

Departemen Perdagangan AS mengumumkan bahwa Produk Domestik Bruto AS pada kuartal I 2019 berada di level 3,2%, melampaui konsensus dari para ekonom yang berada di angka 2,5%. Dow Jones naik 81,25 poin (+0,31%) menjadi 26.543,33.

Sedangkan indeks saham S&P 500 dan Nasdaq berhasil mencetak rekor tertingi pada penutupan perdagangan, dengan menguat masing-masing sebesar 13,71 poin (+0,47%) menjadi 2.939,88 dan 27,72 poin (+0,34%) menjadi 8.146,40. Selama sepekan, indeks S&P 500 tercatat naik +1,2%, dan Nasdaq menguat +1,85%, sementara Dow Jones turun tipis -0,06%.

IHSG Tergerus 1,6%
Dari dalam negeri, IHSG menguat 28,29 poin (+0,44%) ke posisi 6.401,08 menjelang akhir pekan. Investor asing mencatatkan net sell dengan menjual saham senilai Rp730 miliar di pasar regular. Dalam sepekan, IHSG tercatat mengalami penurunan sebesar -1,63%, dengan diikuti oleh aksi jual investor asing sebesar Rp2,49 triliun di pasar reguler.

Ditengah pergerakan bursa saham utama Asia yang bervariatif cenderung turun sepanjang pekan lalu, IHSG ditutup melemah. Meskipun IHSG sempat melonjak sehari pascapemilu setelah pasangan capres pertahanan no 01 Joko Widodo-Maruf Amin unggul suara versi hitungan cepat, namun IHSG berbalik arah dan cenderung tertekan dalam sepekan terakhir.

Meredanya sentimen pemilu terjadi karena kedua capres saling mengklaim kemenangannya, sehingga membuat gaduh politik pasca-Pemilu. Dinamika politik ini menimbulkan ketidakpastian pasar, sehingga investor menjadi kurang nyaman dan menarik dananya sampai situasi agak tenang.

Selain itu, pergerakan IHSG pekan lalu juga diwarnai oleh rilis kinerja keuangan emiten kuartal pertama tahun ini. Laporan kinerja keuangan emiten big caps kuartal I-2019 yang mengecewakan seperti HSMP dan UNVR, turut berkontribusi terhadap penurunan IHSG sepanjang pekan lalu.

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Terpopuler - IHSG Mulai Bangkit : http://bit.ly/2ZCIaY1

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Terpopuler - IHSG Mulai Bangkit"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.