BANYAK orang yang pusing tujuh keliling karena kehilangan sesuatu. Ada yang bingung karena kehilangan jabatan, ada pula yang bingung karena kehilangan harta, sebagaimana ada pula yang pusing karena kehilangan harga diri. Ada yang gelisah karena kehilangan anggota keluarganya dan ada pula yang gelisah karena kehilangan relasi.
Rata-rata mereka yang kehilangan akan bersedih. Yang merasa akan kehilangan saja sudah mulai bersedih walau sesungguhnya kekhawatiran kehilangan itu belum tentu terjadi. Jadi sesungguhnya manusia itu banyak dipermainkan oleh pola pandang dan perasaannya sendiri. Lalu bagaimana mengatasi perasaan sedih seperti itu?
Para pakar psikologi agama menyatakan bahwa kita merasa kehilangan itu adalah karena kita merasa memiliki sesuatu. Siapapun yang memiliki sesuatu memang berpotensi untuk kehilangan. Maka cara terbaik dan terjitu menghindar dari rasa kehilangan adalah dengan menghilangkan rasa memiliki.
Inilah alasan mengapa kita perlu selalu berucap "innaa lillaahi wa innaa ilayhi raaji'uun" yang bermakna kita adalah MILIK ALLAH dan kita akan kembali kepadaNya. Kita adalah milik Allah, semua yang ada di muka bumi ini adalah milik Allah. Kepemilikan kita adalah kepemilikan semu, kepemilikan yang sesungguhnya adalah titipan.
Jangan sombong dengan titipan dan jangan sesih saat titipan diambil oleh Pemilknya. Masih adakah rasa kehilangan yang menyesakkan kalau pemahaman kita sudah seperti ini? Salam, AIM. [*]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Kehilangan Sesuatu? Kok Bisa? Sedihkah? : https://ift.tt/2I4ngujBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Kehilangan Sesuatu? Kok Bisa? Sedihkah?"
Posting Komentar