INILAHCOM, Jakarta - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir mengatakan, saat ini, tantangan terbesar Indonesia yakni ketidakadilan khususnya menyangkut kesenjangan ekonomi dan sosial.
"Pemerintah baik eksekutif maupun legislatif dan yudikatif bersama seluruh institusi politik di negeri ini dituntut political will dan langkah terobosan yang progresif dalam memecahkan kesenjangan sosial ekonomi," kata Haedar di Jakarta, Jumat (28/6/2019).
Menurut dia, masalah politik yang serius jangka pendek adalah merekat kohesi sosial politik akibat keterbelahan politik. Namun, ketidakadilan dan kesenjangan sosial ekonomi berbagai sebab yang kompleks dalam rentang waktu yang panjang.
"Karenanya, agenda terberat Indonesia ialah mewujudkan sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.
Ia menilai kelompok yang menguasai kekayaan besar dan aset-aset strategis harus memiliki jiwa nasionalisme untuk berbagi, peduli dan memajukan mayoritas yang tidak beruntung, jangan hanya mementingkan diri sendiri.
"Segenap kekuatan masyarakat dan rakyat juga harus bangkit untuk maju dengan jiwa mandiri dan etos kerja tinggi. Semua harus bertumpu pada spirit bahwa Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu bangsa hingga bangsa itu sendiri yang mengubah nasibnya," tandasnya.
Untuk diketahui, Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) telah menolak seluruh gugatan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terkait hasil pemilu presiden 2019 pada Kamis (27/6/2019). Dengan begitu, Jokowi-Maruf sah sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024 yang telah ditetapkan oleh KPU RI. [ipe]
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Periode Dua Jokowi Diuji Kesenjangan Ekonomi"
Posting Komentar