INILAHCOM, Jakarta - Joko Widodo (Jokowi) resmi terpilih menjadi Presiden RI periode 2019-2024, setelah Mahkamah Konstitusi (MK), menolak gugatan Prabowo Subianto. Tantangan ekonomi sudah menanti Jokowi-Maruf Amin.
Pengamat Ekonomi dari Indef Bhima Arya Yudhistira menyarankan, di periode kedua Jokowi bersama Maruf Amin mengambil langkah nyata dalma perbaikan di sektor ekonomi. Salah satunya menurunkan desifit neraca dagang. "Yang paling urgen turunkan segera defisit transaksi berjalan," kata Bhima dalam pesan singkat, Minggu (30/6/2019).
Sebab, tekan dia, apabila itu tidak segera diperbaiki akan berdampak buruk kepada rupiah. Karena menggerus nilai tukar rupiah secara konsisten. "Semakin dalam CAD nya, maka kebutuhan pembiayaan dalam kurs asing jadi lebih besar," Kata dia.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia April 2019 mencapai US$12,60 miliar. Sedangkan impor bulan April bisa mencapai US$15,1 miliar.
Dengan begitu, neraca dagang Indonesia pada bulan April 2019 ini defisit sebesar US$ 2,5 miliar. Ini adalah defisit paling jeblok atau paling buruk sepanjang sejarah. Naiknya nilai impor pada April 2019, salah satu biang keroknya adalah sektor migas yang naik 46,99%. Sedangkan impor non migas naiknya cuman 7,82%. [ipe]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Neraca Dagang Bobol, Jokowi-Amin Harus Tancap Gas : https://ift.tt/2RIx7sKBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Neraca Dagang Bobol, Jokowi-Amin Harus Tancap Gas"
Posting Komentar