Search

Studi: Tren Konsumsi Makanan Halal di AS Diprediksi Terus Meningkat - detikHikmah

Daftar Isi

Jakarta -

Industri produk halal di Amerika Serikat (AS) mengalami kenaikan signifikan dalam dua dekade terakhir. Sebuah studi memproyeksikan tren konsumsi makanan halal di negara tersebut akan terus meningkat.

Penjualan makanan halal di Amerika Serikat (AS) diprediksi meningkat 9,33 persen pada 2030. Hal ini menyusul perkembangan konsumen produk halal dari kalangan nonmuslim di negara Paman Sam itu.

Prediksi ini diungkapkan peneliti muslim asal AS Dr. Abdelhadi Halawa dalam salah satu presentasinya yang berjudul Muslim Communities and Halal Food Culture in the United States. Pada 2016, konsumen AS menghabiskan USD 20 miliar (sekitar Rp 315,8 triliun) untuk makanan halal, termasuk daging, unggas, dan makanan laut. Angka ini mengalami peningkatan 33 persen dibanding 2010 lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada tahun 2024 hingga tahun 2030, angka ini diperkirakan akan tumbuh sebesar 9,33 persen," prediksi dosen Millersville University itu.

Imigrasi dan Globalisasi Picu Tren Makanan Halal di AS

Halawa menyebut Islam pertama kali masuk ke Amerika pada awal abad ke-14 dibawa para migran muslim dari wilayah Afrika Utara yang dikenal dengan "Sahel". Kedatangan mereka tak hanya membawa tradisi Islam tapi juga berbekal makanan halal tradisionalnya.

ADVERTISEMENT

Dalam risetnya yang berjudul Acculturation of Halal Food to the American Food Culture through Immigration and Globalization: A Literature Review, Halawa menemukan dua faktor yang memainkan peran penting dalam akulturasi dan asimilasi produk makanan halal di AS. Dua faktor itu adalah imigrasi muslim ke AS dan globalisasi perdagangan.

Temuan memperlihatkan pertumbuhan besar industri bahan makanan dalam dua dekade terakhir telah menunjukkan kemajuan yang signifikan terhadap pembangunan ekonomi di banyak pasar global, termasuk di AS.

Pertumbuhan pangan halal global ini juga diprediksi naik pesat seiring meningkatnya populasi muslim di AS dan global dibandingkan populasi nonmuslim.

Warga Nonmuslim AS Suka Konsumsi Makanan Halal

Kondisi lapangan saat ini menunjukkan warga nonmuslim AS suka mengonsumsi makanan halal. Mereka menilai produk halal itu alami, murni, sehat, etis, dan higienis.

Sururoh Uthman, peserta program pertukaran Community Engagement Exchange (CEE) dari International Research & Exchanges Board (IREX) yang saat ini berada di AS, mengatakan banyak nonmuslim AS yang makanan di restoran muslim.

"Banyak orang nonmuslim di sini yang tidak makan pork (babi)," tuturnya dalam acara diskusi Ramadan bertema "Muslim Communities and Halal Food Culture in the US" yang diselenggarakan daring oleh Kedutaan Besar AS di Jakarta, Kamis (21/3/2024).

Wanita asal Brebes, Jawa Tengah, yang kerap disapa Ruru ini menyebut teman-teman di lingkungan tempat tinggalnya banyak yang tidak makan babi. Seperti diketahui, babi adalah makanan nonhalal dalam Islam.

Ruru juga menceritakan makanan halal kini mudah ditemukan di AS. Ada toko bahan makanan yang menyediakan produk-produk halal dan sudah tersertifikasi kehalalannya. Harga makanan halal di AS berada di kisaran USD 10-20 atau sekitar Rp 150-300 ribu.

Simak Video "Senator AS soal Putin Menang Pilpres 87%: Tidak Sah"
[Gambas:Video 20detik]
(kri/rah)

Adblock test (Why?)



"tren" - Google Berita
March 22, 2024 at 01:15PM
https://ift.tt/Ezej1rv

Studi: Tren Konsumsi Makanan Halal di AS Diprediksi Terus Meningkat - detikHikmah
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/crGCZk8
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Studi: Tren Konsumsi Makanan Halal di AS Diprediksi Terus Meningkat - detikHikmah"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.