TEMPO.CO, Jakarta - Deputi IV Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Kementerian Koordinator Perekonomian Rudy Salahuddin mengungkap tren postif dari digitalisasi.
Pada tahun 2022, kata dia, sekitar 40 persen nilai transaksi ekonomi digital ASEAN berasal dari Indonesia atau mencapai US$ 77 miliar, dan pada 2025 nilai tersebut diprediksi meningkat dua kali lipat menjadi US$ 130 miliar.
Namun, Rudy melanjutkan, meski trennya positif kesenjangan digital di Indonesia masih cukup lebar. “Demikian pula tingkat inklusi keuangan yang masih sangat rendah,” ujar dia dalam acara Open Finance Summit 2023 di Ballroom Thamrin Nine, Jakarta Selatan, pada Rabu, 21 Juni 2023.
Dia menjelaskan saat ini penetrasi internet di Indonesia baru mecapai 76 persen dari total populasi atau lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di ASEAN. Ditambah lagi, masyarakat yang belum tersentuh layanan perbankan (unbank people) juga masih besar.
Menurut data, ia berujar, baru 51,8 persen dari total populasi penduduk dewasa yakni penduduk yang di atas 15 tahun yang memiliki rekening bank. Angka tersebut ebih rendah dari rata-rata negara di kawasan Asia Pasifik.
“Akses pembiayaan kepada 64 juta UMKM juga masih terbatas. Di sisi lain arus digitalisasi juga menyebabkan akseptasi masyarakat pada layanan platform digital khusunya e-commerce dan fintech mengalami penguatan,” ucap dia.
Selanjutnya: Transaksi e-commerce tumbuh positif
"tren" - Google Berita
June 21, 2023 at 10:46PM
https://ift.tt/8NcxjqO
Kemenko Perekonomian Sebut Kesenjangan Digital Masih Lebar Meski Tren Digitalisasi Ekonomi Positif - Bisnis Tempo.co
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/Y3b8uRP
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kemenko Perekonomian Sebut Kesenjangan Digital Masih Lebar Meski Tren Digitalisasi Ekonomi Positif - Bisnis Tempo.co"
Posting Komentar