"Diluncurkannya panduan ini merupakan titik awal inovasi untuk menjawab permintaan dunia bisnis dan konsumen menuju praktik ekonomi berkelanjutan dan merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan nilai realisasi investasi langsung di Indonesia, sejalan dengan tren global menuju arah keberlanjutan," ujar Direktur Promosi Wilayah Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru, dan Pasifik Kementerian Investasi Saribua Siahaan di Bukit Doda, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada Jumat.
Dia mengatakan, panduan ini telah dapat dipakai oleh berbagai pihak, khususnya investor, bisnis, dan pemerintah untuk mendorong semakin banyaknya investasi-investasi yang tidak hanya memiliki nilai ekonomi tapi juga berdampak baik. Selain itu, adanya panduan ini merupakan upaya pemerintah.
"Saat ini tren investasi yang mengutamakan dampak (selain keuntungan) semakin meningkat. Apalagi dengan semakin banyak bencana alam karena dampak krisis iklim dan degradasi lingkungan, banyak investor yang tidak sekadar berharap mendapat keuntungan, tapi juga berharap investasi yang digelontorkan dapat menciptakan dampak baik. Investasi yang ramah sosial dan ramah lingkungan juga mulai menunjukkan pertumbuhan yang signifikan secara global maupun regional," katanya.
Berbagai aliansi atas inisiatif dunia bisnis juga berkomitmen untuk mencapai target net-zero carbon dalam menjalankan usahanya serta tren sisi pasar meningkatkan permintaan atas produk-produk yang berkelanjutan.
Disamping itu, dalam forum Conference of Parties (COP) ke-27 yang diselenggarakan pada November 2022, Pemerintah Indonesia menyampaikan peningkatan ambisi penurunan emisi gas rumah kaca melalui dokumen Enhanced NDC (ENDC) Indonesia.
Potensi investasi inovasi bisnis alam juga terbilang besar. Laporan World Resource Institute (WRI) pada tahun 2019 yang memperkirakan bahwa investasi global sebesar 1,8 triliun dolar AS dalam Inovasi Berbasis Alam dari tahun 2020 hingga 2030 dapat menghasilkan manfaat bersih sebesar 7,1 triliun dolar AS.
Pengembangan Investasi lestari juga tercantum dalam 5 Agenda Besar Indonesia seperti yang disebutkan dalam Pidato Kenegaraan oleh Presiden Indonesia pada 16 Agustus 2022 diantaranya adalah hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam, optimalisasi sumber energi bersih dan ekonomi hijau, serta UMKM naik kelas.
Sektor perkebunan, kelautan, perikanan dan kehutanan juga masuk ke dalam sektor prioritas untuk digenjot investasinya. Kebutuhan investasi untuk sektor ini di Indonesia hingga 2040 tercatat sebesar 45,4 miliar dolar AS. Pemerintah kini berupaya untuk mencapai net-zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Peran Investasi swasta dibutuhkan untuk percepatan pembangunan berkelanjutan melalui investasi yang ramah lingkungan, berkomitmen untuk mendidik tenaga kerja lokal, bersedia melakukan transfer teknologi, dan memberikan nilai tambah bagi Indonesia dalam pengelolaan sumber daya alam dengan hilirisasi produk.
Baca juga: BKPM sebut banyak negara melirik investasi lestari di Indonesia
Baca juga: BKPM: Forum bisnis dan investasi berbasis alam jadi gebrakan baru
Baca juga: BKPM: Pencabutan status pandemi berpotensi naikkan minat investasi
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2023
"tren" - Google Berita
June 23, 2023 at 10:26AM
https://ift.tt/rClH4PX
BKPM: Panduan Investasi Lestari sejalan dengan tren ekonomi global - ANTARA
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/Y3b8uRP
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BKPM: Panduan Investasi Lestari sejalan dengan tren ekonomi global - ANTARA"
Posting Komentar