INILAHCOM, Jakarta - Juru Bicara PA 212 Habib Novel Bamukmin menilai kubu petahana kembali mempertontonkan diskriminasi dalam wajah hukum Indonesia dalam penyelenggaraan Pemilu. Teranyar soal salam jari yang menyeret Gubernur DKI Anies Baswedan ke Bawaslu.
"Iya, lagi lagi kubu petahana melakukan diskriminasi dalam wajah hukum selama dalam penyelenggaraan Pemilu ini dan sangat sarat dengan kepentingan penguasa sehingga unsur penyelenggara pemilu sudah turun lapangan demi membela bosnya," katanya kepada INILAHCOM, Selasa (8/1/2019).
Ia mengatakan persoalan semacam ini bisa berujung kegaduhan. Ia bahkan menilai, ada skema yang dijalankan agar nantinya hanya muncul calon tunggal.
"Ini adalah bentuk provokator yang menyulut kegaduhan dan sepertinya diduga memang itu yang dicari agar negara ini tidak kondusif sehingga ada indikasi pemaksaan kehendak calon tunggal," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief menyinggung perlakuan berbeda terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan sejumlah penyelenggara negara terkait salam jari.
Gubernur Anies, harus menjalani pemeriksaan di Bawaslu lantaran salam dua jarinya disebuah acara.
Namun jauh sebelum Anies, Andi mengingatkan ada sejumlah pejabat negara yang jangankan diperiksa karena salam satu jarinya di forum resmi, dipermasalahkan saja tidak.
"Gubwrnur @aniesbaswedan hanya persoalan jari diancam 3 tahun. Apa memang beda sih jenis jarinya dengan jari LBP dan SMI. Jari LBP dan SMI jenis jari apa?," cuitnya heran dari laman Twitter. [rok]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Penyelenggara Pemilu Mulai Turun Membela Sang Bos : http://bit.ly/2LUSkgbBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Penyelenggara Pemilu Mulai Turun Membela Sang Bos"
Posting Komentar